Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unsoed Inovasi Pengharum Ruangan dari Limbah Minyak Sayur

Kompas.com - 23/08/2021, 15:55 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melalui program kreatif mahasiswa kewirausahaan (PKM-K) melakukan inovasi menarik.

Yakni coba memanfaatkan limbah minyak sayur menjadi produk pengharum ruangan ramah lingkungan. Di mana aroma wanginya menggunakan aroma rempah-rempah dan merupakan salah satu langkah pemanfaatan rempah lokal di Indonesia.

Mahasiswa Unsoed itu ialah Lusi Isnaeni, Amelya Kinanti Pratomo, Rafriansyah Al Ihza dan Hanzallah Albara dari Prodi D3 Perencanaan Sumberdaya Lahan.

Baca juga: Yuk Intip 5 Inovasi Teknologi Karya Anak Bangsa

Menurut Lusi Isnaeni, program ini memiliki tujuan untuk membantu anak muda yang memiliki antusias pada isu lingkungan agar dapat berkembang.

Tentu melalui support biaya pendidikan, meningkatkan kemampuan melalui program kreatif mahasiswa kewirausahaan dengan internship dan self development.

Selain itu juga membentuk karakter cinta lingkungan agar dapat menjadi aktivis muda lingkungan yang menyebarluaskan virus cinta lingkungan.

Dijelaskan, minyak goreng sisa memasak atau yang dikenal dengan minyak jelantah belum mendapat perhatian khusus dari masyarakat.

Perilaku penggunaan minyak goreng di masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk dihabiskan dengan cara memakainya berulang kali atau menyisakan minyak yang sudah tidak layak pakai untuk dibuang ke saluran air atau pekarangan.

Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan dan lingkungan karena minyak yang dipakai berulang kali dapat berpotensi untuk menimbulkan penyakit kanker dan penyempitan pembuluh darah yang dapat memicu penyakit jantung koroner, stroke, serta hipertensi.

Sedangkan menyisakan minyak jelantah untuk dibuang ke saluran air atau pun kepekarangan dapat menimbulkan pencemaran air dan rusaknya kesuburan tanah.

"Oleh karena itu perlu upaya pemanfaatan limbah jelantah menjadi produk yang memberikan nilai ekonomis," ujarnya seperti dikutip dari laman Unsoed, Minggu (22/8/2021).

Baca juga: Mahasiswa UNS Inovasi Pengolah Sampah Organik dan Anorganik

Karenanya, minyak jelantah tersebut memiliki potensi pasar yang besar yakni dengan dibuat pengharum ruangan.

Keberlimpahan minyak jelantah yang hampir ada di setiap rumah tangga dan juga pedagang atau industri makanan menjadi potensi sumberdaya yang tinggi bagi usaha pengharum ruangan dari limbah jelantah.

Saat ini, limbah minyak sayur menjadi produk pengharum ruangan menjadi salah satu Program Kreatif Mahasiswa (PKM) 2021 yang lolos didanai oleh Kemendikbud Ristek.

Dosen pembimbing, Ir. Purwandaru Widyasunu, MSc.Agr., berharap ide-ide kreatif yang dikembangkan dapat menginspirasi generasi muda untuk selalu berkarya dan berprestasi.

Kondisi yang saat ini serba dibatasi tidak menurunkan semangat dan tekad mereka untuk berkarya dan berprestasi.

Hingga menciptakan produk dari limbah rumah tangga yaitu limbah minyak sayur menjadi pengharum ruangan ramah lingkungan dari rumah masing-masing.

"Pembuatan produk ini dilakukan di tiga tempat yaitu di Purwokerto, Indramayu dan Bekasi," terangnya.

Baca juga: Mahasiswa UB Inovasi Plester Alami untuk Obat Sariawan

Bahkan kini juga mulai dipasarkan dengan dijual Rp. 12.000 untuk 1 produk pengharum ruangan ramah lingkungan yang terbuat dari limbah minyak sayur dengan aroma rempah-rempah lokal Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com