Oleh: Arki Sudito dan Jihan Aulia Zahra (*)
KOMPAS.com - Rasa keingintahuan atau curiosity merupakan salah satu karakter penting di era disrupsi yang penuh dengan perubahan setiap waktunya.
Perubahan-perubahan menimbulkan ketidakpastian yang akhirnya membuat kita untuk memiliki rasa penasaran pada hal-hal tertentu untuk dapat hidup berdampingan dengan ketidakpastian.
Curiosity dimulai dari rasa ketertarikan terhadap sesuatu yang baru, yang belum dikenal sebelumnya. Kemudian rasa ketertarikan itu akan berkembang menjadi sebuah keinginan untuk mengeksplorasi ketertarikan terhadap hal baru tersebut.
Di sanalah curiosity ditemukan ketika perasaan yang berkembang menguasai diri atas ketertarikan sesuatu yang baru.
Rasa keingintahuan ini cukup erat dengan para Milenial dan Gen Z karena mereka yang paling dekat dengan perubahan yang tidak pasti. Jalan hidup mereka masih panjang untuk dapat bertahan dalam dunia.
Maka dari itu, Growth Center melakukan survei terhadap pemuda yang diwakilkan oleh responden mahasiswa yang berasal dari beberapa universitas di Indonesia.
Survei ini dilakukan berdasarkan The Curiosity and Exploration Inventory – II yang dikembangkan oleh Kashdan, Gallagher, dan Silvia (2009).
Hasilnya, sebagian besar mahasiswa di Indonesia memiliki tipologi detective, yakni tipe yang menyukai dan menikmati pengalaman baru dan menantang sebanyak 55,12 persen.
Keingintahuannya yang tinggi mendorong dirinya untuk terus mencari informasi, mengeksplorasi hal-hal baru, dan memanfaatkan pengalaman tersebut untuk melengkapi pengetahuannya.
Tingkat kedua, 18,34 persen mahasiswa di Indonesia mempunyai tipologi home buddy.
Tipologi ini merasa sudah puas dengan pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya. Mereka tidak melihat melihat perlunya mempertanyakan situasi ataupun ketentuan yang berlaku umum dan telah lama diterapkan.
Jika mereka melakukan evaluasi terhadap situasi baru, pada umumnya hal tersebut dilakukan karena adanya tuntutan dari pihak di luar dirinya.
Tipe home buddy kurang memiliki dorongan untuk melibatkan diri pada aktivitas baru karena mereka merasa lebih nyaman melakukan aktivitas yang biasa dilakukan dan telah terbukti efektivitasnya.
Hanya memiliki sedikit perbedaan yang tipis dengan tipe home buddy, tipe ketiga, yakni tipe explorer menguasai 18,23 persen dari populasi jumlah sampel. Tipe explorer memiliki dorongan untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan mengkaji informasi baru.