Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semangat yang Memerdekakan, Kisah Wahyu dari Beasiswa Global Sevilla School ke ISI Bandung

Kompas.com - 17/08/2021, 16:44 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Merdeka Belajar dapat dimaknai akses belajar seluas-luasnya dan senyaman-nyamannya kepada siswa untuk belajar dengan tenang, santai dan gembira tanpa stres dan tekanan dengan memperhatikan bakat alami yang mereka miliki.

Gambaran ideal program Merdeka Belajar tersebut, relevan dalam kisah Wahyu Raihan, alumnus Sekolah Global Sevilla, Jakarta.

Orangtua Wahyu, ayahnya bernama Triyono, teknisi AC (air conditioner) dan ibunya bernama Endang Suwartini, seorang ibu rumah tangga.

Sang ayah, menyesuaikan kondisi ekonomi, selalu mendukung apa yang Wahyu ingin lakukan sesuai hobi, minat, dan bakatnya yang menyukai seni rupa.

Ayahnya selalu memberi dukungan, mulai dari membelikan peralatan melukis hingga memberi kebebasan Wahyu memilih dan menekuni apa yang ia sukai.

Perjuangan Wahyu menjadi penerima beasiswa dimulai dari lulus Sekolah Dasar. Nilai ijazah SD Wahyu rendah sehingga tidak memenuhi syarat masuk SMP Negeri. Wahyu ingin masuk SMP swasta, tetapi tidak mempunyai biaya yang cukup.

Karenanya, orangtunya memasukkan Wahyu ke Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Mereka memfasilitasi sekolah Wahyu sampai tamat SMA bahkan bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.

“Dengan latar belakang keluarga dengan ekonomi menengah bawah, saya sangat bersyukur mendapatkan pendidikan yang cukup memadai, dengan adanya hal ini bisa menjadi kesempatan emas bagi saya untuk dapat meningkatkan derajat keluarga saya,” ungkap Wahyu.

Baca juga: Pelajar, Ini 8 Film Inspiratif tentang Kemerdekaan

Perjuangan mendapatkan beasiswa Global Sevilla School

Ketika Wahyu kelas 3 SMPorangtua Wahyu mendapatkan informasi YCAB kerja sama dengan Global Sevilla School memberikan beasiswa prestasi. Wahyu berminat dengan peluang tersebut, karena itu dia giat belajar agar bisa memenuhi syarat mendapatkan beasiswa.

Kerja kerasnya membuahkan hasil dengan meraih peringkat 3 besar di kelasnya. Prestasi itu ia pertahankan hingga kelas 10. Saat mengikuti seleksi penerimaan beasiswa dari Global Sevilla School, Wahyu berhasil lulus seleksi.

“Mendapatkan beasiswa di Global Sevilla School, merupakan kesempatan yang sangat besar bagi saya. Pasalnya, di sekolah ini diri saya dapat berkembang pesat dan jauh lebih maju dari sebelumnya,” ujar Wahyu Raihan.

Wahyu Raihan menyampaikan, sistem pembelajaran dan fasilitas di Global Sevilla membuatnya mampu mengembangkan potensi diri. 

Semangat mengembangkan pendidikan holistik inilah yang diperjuangkan Alm. Nurcholish Madjid (Cak Nur) ?dan Sudhamek AWS (pendiri Global Sevilla School) sejak tahun 2002 yakni, mimpi bersama membangun institusi pendidikan yang mampu mengintegrasikan antara pengembangan karakter dan prestasi/kehandalan akademis.

Global Sevilla School yang menerapkan kurikulum Cambridge International Curriculum dan International Primary Curriculum ini berfokus mendidik menggunakan balanced education,  menyeimbangkan pertumbuhan kognitif, afektif dan psikomotorik melalui pengintegrasian prestasi akademis dan pendidikan karakter berkesinambungan.

"Sikap transparansi yang diberikan Sekolah Global Sevilla terhadap orangtua murid, menjadikan orangtua mengetahui apa saja progress yang terjadi pada anaknya dalam hal akademik maupun nonakademik," ungkap Wahyu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com