Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akademisi UGM: Perkerasan Jalan Aspal atau Beton Perlu Pertimbangan Matang

Kompas.com - 15/08/2021, 05:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Di jalan raya tentu kita sering melewati jalan aspal dan jalan beton. Banyak yang beranggapan jalan beton lebih baik.

Apakah benar demikian? Terkait hal itu, Fakultas Teknik Sipil UGM mengadakan Webinar bertema “Perkerasan Beton vs Aspal, Mana yang lebih baik?”

Pilihan perkerasan jalan merupakan pertimbangan yang harus dievaluasi secara objektif. Pemilihan perkerasan jalan yang kurang tepat akan meningkatkan biaya konstruksi.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Mata Saat Pandemi dari Akademisi UGM

Tak hanya itu saja, juga berpengaruh pada biaya perawatan, biaya pengguna jalan, hingga dapat berdampak pada kondisi lingkungan dan sosial.

Oleh sebab itu, pemilihan perkerasan jalan menjadi salah satu tantangan pengambilan keputusan bagi penyelenggara jalan.

Menurut Dosen Fakultas Teknik Sipil UGM Taqia Rahman, ST, M.Sc., Ph.D., dalam pemilihan tipe perkerasan banyak di negara berkembang umumnya hanya ditentukan secara subjektif tanpa didasari pertimbangan sacara objektif dan konsisten.

Kini di Indonesia tipe perkerasan beton mulai marak digunakan dan dianggap lebih baik daripada aspal.

Berdasarkan karakteristik, aspal dan beton memiliki karakteristik sifat yang berkebalikan. Aspal memiliki sifat yang fleksibel sedangkan beton memiliki sifat yang rigid.

"Tipe perkerasan aspal, ekspansi dan kontraksi akibat variasi suhu siang malam diakomodasi oleh regangan viscous di aspal sehingga tidak memerlukan joints (kerangka)," ujar Taqia seperti dikutip dari laman UGM, Sabtu (14/8/2021).

Namun, semua berkebalikan dengan beton. Beton memerlukan kerangka karena rentan dengan ekspansi dan kontraksi perubahan suhu sehingga membutuhkan kerangka agar tidak terjadi tensile failure.

Berdasarkan tipe performa, keunggulan perkerasan beton tidak akan mengalami rutting dan shoving, namun tipe kerusakan yang paling sering dijumpai pada beton adalah crack atau retak.

"Berdasarkan stiffness (kekakuan) beton 4-9 kali lebih tinggi dari pada campuran aspal. Inilah menyebabkan semua orang mengira beton lebih baik dari pada aspal," terang Taqia.

Lebih lanjut, Taqia menjelaskan, Stiffness yang lebih tinggi artinya memiliki penyebaran beban yang lebih baik. Ini karena aspal memiliki stiffness yang lebih rendah maka membutuhkan lapisan yang lebih tebal.

Baca juga: Akademisi MIPA UNY: Cara Keramas yang Benar Hindari Rambut Rusak

Kelebihan lain dari beton adalah memiliki durability yang sangat tinggi, namun harus didesain dengan sangat baik karena beton termasuk material yang memiliki risiko tinggi jika terjadi kerusakan.

Karenanya, tipe perkerasan dapat menggunakan berbagai aspek pertimbangan dan dapat menggunakan berbagai pemodelan. Aspek yang perlu menjadi petimbangan adalah biaya, user experience, keberlanjutan, hingga keselamatan.

Jadi, aspal dan beton memiliki keunggulan masing masing. Tipe perkerasan apapun jika didesain dan dirawat dengan baik maka akan dapat bertahan lama seperti yang inginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com