Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang PTM, Kemendikbud Ristek Minta Pemda Menggiatkan Vaksinasi Guru-Siswa

Kompas.com - 12/08/2021, 14:47 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS. com - Selain guru dan tenaga pendidik, fokus vaksinasi juga disasarkan pada tenaga didik. Hingga kini, masih banyak guru bahkan peserta didik yang belum menerima vaksin dan masih terus didata oleh Kemendikbud Ristek

“Guru yang sudah vaksinasi 1 ada sekitar 2,23 juta dari 5,6 juta. Kemudian yang sudah divaksin 2 ada 1,75 juta. Jadi masih cukup banyak guru-guru kita yang belum mendapatkan kesempatan vaksinasi,” ujar Direktur Jenderal PAUD, Dikdasmen Jumeri dilansir dari laman Direktorat SD Kemendikbud Ristek.

Sementara itu, peserta didik atau remaja yang sudah divaksin tahap 1 menurut data 4 Agustus 2021, sebanyak 1,09 juta .

“Jumlahnya baru 4 persen dari sasaran kita. Kemudian yang mendapatkan vaksin tahap 2 dari remaja ada 57.000 orang atau 0,2 persen,” tuturnya.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sekolah di Wilayah PPKM Level 1-3 Boleh Tatap Muka Terbatas

Dari sisi keilmuan, ia menyebut banyak ahli memaparkan fakta apabila 70 persen dari populasi di sebuah wilayah sudah diberikan vaksinasi maka penularan Covid-19 pun akan rendah.

“Kepada bapak, ibu guru, kepala sekolah, mari menjadi duta vaksinasi yang memberi edukasi. Guru dan kepala sekolah harus memberikan motivasi kepada masyarakat,” kata Jumeri.

Upaya vaksinasi di sekolah, memang menjadi prioritas Pemerintah. Khawatir terjadinya learning loss  selama pandemi membuat pemerintah berusaha mempersiapkan segala hal untuk penyelenggaraan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Dalam SKB 4 Menteri, telah diatur rambu-rambu bagi sekolah dan Pemerintah Daerah (Pemda) apa saja yang harus diperhatikan saat PTM dilakukan. Termasuk, Vaksinasi Covid-19.

Saat ini, angka anak-anak yang terkena Covid-19 cukup tinggi. Direktur Sekolah Dasar Sri Wahyuningsih turut menambahkan, menurut data hingga 26 Juli 2021, total kasus konfirmasi terpapar Covid-19 untuk usia anak 0 sampai 18 tahun tercatat 399.642 kasus anak. Angkanya setara dengan 12,5 persen dari total kasus masyarakat Indonesia yang terpapar Covid-19.

Sebanyak 81,2 persen atau setara dengan 328 ribu anak dinyatakan sembuh, sementara sampai dengan data akhir Juli 2021 sebanyak 17,6 persen anak-anak masih dalam penyembuhan.

Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar untuk SD-SMA

“Sebanyak 0,2 persen atau setara dengan 788 anak harus meninggal dunia karena paparan Covid-19. Terkait hal ini, pemerintah telah berupaya semaksimal mungkin dalam menetapkan prioritas kesehatan. Dan prioritas utama terlebih dahulu untuk anak-anak kita sebagai tunas-tunas bangsa,” kata Sri.

Ia juga mengajak satuan pendidikan, khususnya guru dan kepala sekolah serta pihak yang terlibat, bersama-sama mendukung program vaksinasi demi keselamatan peserta didik, terutama dalam menyiapkan kegiatan PTM terbatas.

Pembelajaran tatap muka terbatas awal tahun ajaran 2021/2022 merupakan awal pembelajaran tatap muka yang harus diterapkan. Sudah lebih dari 1 tahun anak-anak kita melaksanakan belajar dari rumah. Banyak dampak negatif, terutama terhadap perubahan perilaku yang berujung terjadinya learning loss. Vaksinasi ini untuk menjaga imun putra-putri didik kita agar dapat melaksanakan PTMT,” ujar Sri.

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan, vaksinasi bukanlah sesuatu yang baru untuk mengatasi penyakit. Pada 1721, vaksin sudah pernah dilakukan untuk cacar.

Selama ini, selalu ada pertanyaan mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19. Banyak yang ragu, vaksinasi tidak berjalan efektif bahkan di media sosial, netizen ramai membahas hal ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com