Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer Indonesia Buka Fellowship Mahasiswa S1-S2, Dana Pendidikan hingga Rp 75 Juta

Kompas.com - 12/08/2021, 10:48 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

 

KOPAS.com - Kemajuan bidang bioteknologi kesehatan telah memberikan dampak positif dalam beberapa dekade terakhir. Mulai dari pengembangan vaksin untuk menghambat penyebaran penyakit mematikan hingga pemetaan DNA manusia.

Hasil studi Global Biotechnology Innovation Scorecard oleh Thinkbiotech menunjukkan, Indonesia menempati posisi 52 dari 54 negara dalam hal perkembangan bioteknologi.

Studi ini mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bioteknologi, antara lain inovasi dan riset, serta ekosistem pendidikan dan sumber daya manusia (SDM).

Hal ini menunjukkan bahwa bioteknologi Indonesia memiliki ruang yang luas untuk bertumbuh.

Baca juga: Beasiswa BRI Peduli 2021 bagi Mahasiswa S1: Biaya Pendidikan dan Uang Saku

Ketua Ikatan Program Studi Bioteknologi Indonesia, Sulistyo Emantoko mengatakan bahwa mahasiswa memegang peran strategis dalam pengembangan bioteknologi di Indonesia.

Mahasiswa hari ini merupakan peneliti, pelaku usaha, dan pemimpin industri masa depan yang akan mewujudkan bioteknologi kesehatan Indonesia yang unggul. Oleh karenanya, dengan dukungan berbagai pihak seperti Pfizer Indonesia, kami berupaya memfasilitasi dan memberikan kesempatan pada mereka untuk dapat meningkatkan kapabilitas masing-masing," papar Sulistyo dalam konferensi daring, Selasa (10/8/2021).

Pfizer Biotech Fellowship 2021

Guna mendukung kemajuan bioteknologi kesehatan di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi, Pfizer Indonesia dan Tenggara Strategics mengundang mahasiswa program studi bioteknologi kesehatan di Indonesia untuk mengikuti Pfizer Biotech Fellowship.

Fellowship ini mengajak mahasiswa beradu gagasan dalam menciptakan inovasi maupun berbagi sumbangsih pemikiran terhadap penyusunan roadmap perkembangan bioteknologi kesehatan.

Baca juga: 10 Pekerjaan yang Bakal Naik Daun di Indonesia 5 Tahun Mendatang

Dalam program ini, mahasiswa nantinya juga berkesempatan untuk bertukar pikiran dengan peneliti profesional, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk dapat semakin mengembangkan wawasan mereka.

Salah satu organisasi riset internasional yang akan terlibat adalah Multi-Regional Clinical Trials Center of Brigham and Women's Hospital and Harvard (MRCT Center). Mereka akan berbagi pengalaman dan keahlian mulai dari pengembangan obat inovatif dan penelitian di bidang bioteknologi kesehatan.

Policy and Public Affairs Director Pfizer Indonesia, Bambang Chriswanto mengatakan Pfizer Indonesia percaya dengan dukungan dan bimbingan yang mumpuni, mahasiswa dapat menghadirkan gagasan-gagasan yang dapat memberikan kontribusi nyata pada perkembangan bioteknologi Indonesia.

Program Pfizer Biotech Fellowship menjadi sarana bagi mahasiswa dan civitas akademika lainnya untuk mengasah pemikiran sekaligus membuka wawasan melalui kompetisi antar mahasiswa dan diskusi interaktif bersama kelompok peneliti profesional dari dalam maupun luar negeri,” ujar Bambang.

Baca juga: Pelatihan Bahasa Korea Gratis Korea Foundation 2022, Tunjangan Rp 12,6 Juta Per Bulan

Sementara itu, Direktur eksekutif Tenggara Strategics, Riyadi Suparno menambahkan melalui program ini nantinya para mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan manfaat berupa mentorship dari peneliti profesional serta dana pendidikan yang dapat digunakan untuk melanjutkan riset.

"Penerima manfaat program ini tidak hanya ditujukan bagi mahasiswa S1 saja, tetapi juga bagi mahasiswa S2 serta dosen dalam kategori program yang berbeda," ucap Riyadi.

3 kategori dan manfaat program Pfizer Biotech Fellowship

Tiga kategori program Pfizer Biotech Fellowship adalah sebagai berikut:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com