Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/08/2021, 16:00 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) telah mengumumkan para peraih juara Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA) Tingkat Nasional 2021.

Sebanyak 260 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia memperebutkan 25 medali yang terdiri dari 4 Medali Emas, 6 Medali Perak, 10 Peraih Medali Perunggu, dan 5 peraih honorable mention.

Di balik kesuksesan mengikuti KNMIPA 2021, ada cerita inspiratif dari para finalis mahasiswa.

Sukses karena menyukai pelajaran

Finalis Bidang Lomba Matematika dari Universitas Tanjungpura, Pontianak, Regita Verensia misalnya. Ia mengaku sebelumnya tidak mau masuk jurusan matematika saat ingin masuk universitas.

Baca juga: Mahasiswa, Ketahui Profesi Paling Bersinar 5 Tahun ke Depan

“Tapi ujung-ujungnya selalu kembali ke matematika. Akhirnya saya suka matematika,” ungkap mahasiswi 20 tahun ini dirangkum dari laman Kemendikbud Ristek, Senin (2/8/2021).

Lain halnya dengan Finalis Matematika Ferdi asal Universitas Hasanuddin, Makassar. Ia menyukai matematika sejak Sekolah Dasar (SD).

“Saya juga punya tokoh matematika yang saya kagumi dari Rusia, namanya Grigori Perelman,” ucap pemuda 17 tahun ini.

Sementara itu, Wenny Angeliana, Finalis Fisika asal Fakultas Teknik Industri, Universitas Katolik Musi Charitas, mengatakan dirinya mendalami fisika berkat pertemuannya dengan guru fisika yang menyenangkan di bangku SMA.

“Guru saya menjelaskan sambil cerita zaman dia kuliah di Jurusan Fisika. Itu yang membuat saya tertarik, penjelasan beliau mudah dipahami,” jelas Wenny lulusan SMA Xaverius 1 Palembang.

Andi Khaerunnisa, Finalis Biologi dari Universitas Muslim Maros, Sulawesi Selatan, mengaku sejak SMA mencintai biologi.

Baca juga: Beasiswa BRI Peduli 2021 bagi Mahasiswa S1: Biaya Pendidikan dan Uang Saku

“Makanya saya melanjutkan kuliah Pendidikan Biologi, orang tua juga menyarankan,” ucap gadis yang akrab dipanggil Nisa ini.

Senada dengan Nisa, Finalis Biologi Kenny Jonathan dari Universitas Surabaya mengatakan, dirinya tertarik dengan kombinasi antara pelajaran biologi dengan teknologi.

“Ketika di SMA ikut lomba, saya sadar ada kombinasi menarik antara biologi dengan teknologi, yaitu bioteknologi. Seperti Tes PCR, itu contoh bioteknologi. Mungkin, 20 tahun ke depan, prospek industri bioteknologi makin bagus”.

Finalis Fisika asal Universitas Udayana, I Made Putra Arya Winata, juga mengaku menyukai fisika sejak SMA.

“Topik yang menarik misalnya fisika kuantum, fisika statistik, dan fisika modern,” ucap Arya yang kini duduk di Semester 5 Tehnik Mesin.

Muhammad Yusrizal, Finalis Bidang Kimia yang merupakan Mahasiswa Teknik Kimia asal Universitas Bung Hatta, Sumatera Barat, mengaku bercita-cita bekerja di pertambangan dan memilih teknik kimia agar punya ilmu yang luas.

Sementara Mahasiswi Kimia Sains, Universitas Papua, Herliana Asso, menilai Papua menyimpan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dimanfaatkan.

Baca juga: 10 Perguruan Tinggi Tertua di Indonesia, Ada Kampus Kamu?

“Saya ingin terlibat penelitian yang nantinya bisa mengembangkan SDA di Papua,” ucap Herliana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com