Oleh: Agustina (Psikolog) I Denrich Suryadi (Psikolog) I Widya Risnawaty (Psikolog, Dosen Fakultas Psikologi, Universitas Tarumanagara)
KOMPAS.com - Dalam pembelajaran daring, para pendidik telah berupaya keras untuk melakukan penyesuaian cara pembelajaran, namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa metode belajar yang terpangkas karena ketebatasan ruang virtual.
Pembelajaran daring ini telah berlangsung sekitar 3 semester dan diasumsikan bahwa para siswa sudah dapat menyesuaikan diri.
Namun berdasarkan survei yang dilakukan pada sekelompok siswa sekolah menengah atas diketahui bahwa tantangan yang masih harus dihadapi dalam pembelajaran daring adalah upaya untuk memahami materi yang disampaikan secara virtual (audio/video) secara lebih optimal.
Keberhasilan proses belajar ini dapat dicapai bila ditunjang dengan gaya belajar yang tepat.
Baca juga: Kemendikbud Ristek Bagikan Tips Dampingi Anak Ikuti Belajar Daring
Apakah gaya belajar itu? Gaya belajar adalah cara khas yang dipilih oleh individu dalam mengumpulkan, menyerap, mengolah dan mengorganisir informasi yang ia peroleh dari lingkungan selama proses belajar (Fleming dalam Hawk & Shah, 2007).
Pada dasarnya cara belajar setiap siswa dapat berbeda -beda. Ada siswa yang lebih mudah memahami materi dengan cara membaca, tapi ada juga siswa lain yang lebih cepat paham dengan menonton video pembelajaran, atau dengan cara membuat skema.
Ada 4 gaya belajar yaitu Visual, Auditory, Read/Write, dan Kinesthetic, atau lebih dikenal dengan singkatan VARK (Othman & Amiruddin, 2010).
1. Gaya belajar "visual"
Pertama, siswa dengan gaya belajar visual biasanya merasa nyaman bila belajar dengan melihat konsep secara visual, membaca tabel, skema ataupun diagram.
Gaya pembelajar Visual ini merupakan pengamat yang baik, kreatif, tidak mudah terdistraksi, menyenangi instruksi secara visual dan gemar melakukan perencanaan sehingga terlihat teroganisir.
Untuk mengoptimalkan dapat dilakukan dengan memperbanyak menonton tayangan pengetahuan, menggambarkan materi pelajaran dalam bentuk skema, tabel, flowchart atau mindmap.
2. Gaya belajar "auditory"
Kedua, bagi siswa yang lebih senang belajar dengan cara mendengarkan untuk memahami sekaligus mengingat materi, maka gaya belajar ini tergolong pada Auditory atau auditif.
Biasanya gaya belajar ini dicirikan dengan perilaku belajar seperti ini: saat belajar atau membaca informasi dengan bersuara, dan mudah mengingat apa yang dibicarakan baik dalam penjelasan guru ataupun dalam diskusi.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.