Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengajarkan Anak Berbahasa Daerah

Kompas.com - 27/07/2021, 09:04 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia memiliki banyak bahasa daerah. Bahkan, dalam satu pulau saja bahasanya bisa berbeda-beda. Sayangnya, bahasa daerah kini mulai tidak dikenali anak-anak.

Kadang, orangtua juga menjumpai anak-anak yang tidak tahu dan merasa kesulitan memahami orang lain yang menggunakan bahasa daerah.

Bahkan, masih ada orangtua juga yang merasa kesulitan memahami bahasa ibu sendiri. Memang sangat disayangkan jika saat ini orang tua pun sangat minim menggunakan bahasa daerah sehingga terasa asing bagi anak-anak.

Tahun 2018, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyebutkan bahwa puluhan bahasa daerah terancam punah. Bahkan beberapa bahasa daerah dinyatakan punah di antaranya berasal dari Maluku dan Papua.

Baca juga: 10 Sarjana Tertua di Dunia, Bukti Pendidikan Tak Dibatasi Usia

Penyebabnya di antaranya adalah minimnya penutur asli (native speaker) yang ada. Proses perkawinan antar suku dan perpindahan tempat warga asli turut menyumbang terancam punahnya penutur asli.

Bahasa daerah adalah bahasa ibu yang menjadi budaya nusantara. Indonesia meskipun masih banyak memiliki bahasa-bahasa daerah yang ada.

Namun, sangat memungkinkan seluruh bahasa daerah di nusantara akan punah dan hanya menjadi dongeng untuk anak-anak generasi mendatang. Tentulah hal ini tidak dapat dibiarkan, bahasa sebagai budaya yang mempengaruhi peradaban nusantara haruslah dijaga dan dilestarikan.

Bahasa ibu juga merupakan bagian dari literasi yang turut mempengaruhi peradaban nusantara. Di sinilah terdapat ruang strategis yang dapat dimanfaatkan untuk melestarikan bahasa daerah yaitu ruang keluarga. 

Keluarga menjadi tempat efektif untuk berinteraksi antara orang tua dan anak. Selain itu, orang tua memiliki kemampuan dan tanggung jawab sosial untuk memberikan pengajaran dan pengalaman berharga kepada anak.

Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI

Dilansir dari laman anggunpaud, terdapat upaya-upaya yang dapat dilakukan orang tua kepada anak untuk turut meliterasikan bahasa daerah di antaranya;

1. Memberikan pemahaman tentang bahasa sebagai budaya

Tidak dapat dipungkiri, bahasa adalah bagian dari budaya dan budaya merupakan corak terciptanya peradaban suatu masyarakat. Memberikan pemahaman tentang bahasa sebagai alat komunikasi itu hal penting. Anak akan mudah belajar, namun memberikan pemahaman bahasa sebagai budaya adalah hal yang berbeda. Orangtua dapat mengomunikasikan nama-nama benda kepada anak sesuai bahasa. Di samping itu, orang tua perlu memastikan bahwa apa yang dimengerti anak mungkin akan berbeda dengan pemahaman orang lain.

2. Mengenalkan bahasa daerah di ruang keluarga

Sejak dini, orangtua perlu mengenalkan bahasa daerah kepada anak. Orangtua dapat membiasakan diri berbicara bahasa daerah. Anak-anak sebagai manusia tabularasa membutuhkan referensi yang ada di lingkungan sekitar. Orangtua memiliki waktu paling banyak untuk berinteraksi kepada anak. Bahkan, orangtua memiliki kemampuan yang paling baik untuk membuat anak patuh. Di sinilah, kemampuan tersebut dapat dimanfaatkan untuk turut mengajarkan berbahasa daerah sebagai budaya masyarakat.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

3. Menciptakan suasana sebagai penutur

Tidak dapat dipungkiri lagi, penyebab terancam punahnya bahasa-bahasa adalah minimnya penutur (native speaker). Orangtua dapat berinteraksi dalam bahasa daerah dengan anak-anak dan melihat kondisi/situasi tertentu yang dapat disepakati bersama. Dengan begitu, literasi bahasa daerah akan terlestarikan dan ditularkan kepada anak.

4. Mengajak mencatat

Menjaga dan melestarikan adalah persoalan cara. Literasi bahasa daerah sebagai budaya yang ingin terus kita jaga sebaiknya dapat dilestarikan dengan diliterasikan baik yakni dapat membaca, bertutur dan mencatatnya.

Ya, dengan mencatat bahasa daerah akan memiliki nilai otentik/orisinalitas yang baik. Orangtua dapat mengajak anak untuk dapat menanyakan sesuatu yang sulit dan menyuruh anak untuk mencatatnya. Hal ini akan menghindari kekeliruan berbahasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com