Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM Minta Penyaluran Bansos Jangan Tumpang Tindih

Kompas.com - 22/07/2021, 19:03 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Selain itu, perlu untuk mendefinisikan situasi darurat atau level secara hukum, politik dan medis.

"Sangat diperlukan harmonisasi dan sinkronisasi regulasi yang mengarah pada integrasi program-program bansos dan perbaikan manajemen data yaitu optimalisasi satu data nasional karena pendataan dengan banyak pintu menimbulkan konflik kepentingan," ucap dia.

Untuk bansos di situasi saat ini, kata Hempri, sangat darurat.

Menurut dia, perlu dipikirkan pula bantuan-bantuan khusus warga tidak mampu yang saat ini melakukan isolasi mandiri.

Karena, mereka ini kira-kira masuk ke dalam kriteria yang mana atau nantinya dibantu APBD.

"Intinya saya kira fokus ke bagaimana program tepat sasaran dan jangan tumpang tindih, karenanya mendesak soal verifikasi dan validasi data ini, sejauh mana kesiapan manajemen data selama ini sudah diperbaiki," ungkapnya.

Dia mengaku, kasus kematian mereka yang melakukan isoman saat ini cukup tinggi.

Meski ada bansos, untuk mereka yang isoman ini ternyata belum ada skema tersendiri soal bantuan.

Baca juga: Cerita Unik Saudara Kembar 3 Diterima Unair Jalur SNMPTN dan SBMPTN

"Yang tersentuh mereka penduduk miskin dan terdapat di DTKS. Karenanya kita berharap Kemensos sebagai leading sector untuk bansos ini. Pemda juga harus mendorong inovasi dan kearifan lokal di tingkat desa/kelurahan untuk membantu yang isoman," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com