Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ichsan Gagal SBMPTN 2 Kali hingga Lolos Masuk UGM

Kompas.com - 21/07/2021, 11:29 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Bisa masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di Indonesia bisa jadi impian banyak calon mahasiswa. Beragam usaha memang bisa dilakukan, namun kegagalan juga bisa menjadi jalan menuju PTN impian.

Inilah yang dialami Dwi Ichsan yang sempat gagal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sebanyak dua kali di tengah keterbatasan ekonomi yang dialami hingga akhirnya bisa diterima di Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ichsan bercerita kalau saat itu orangtuanya tidak memiliki rumah. Sehari-hari ia dan keluarganya menumpang tinggal di rumah keluarga lain.

Belum lagi, karena tidak pernah mengecap pendidikan yang layak, kedua orangtuanya menganggap kalau sekolah bukanlah hal yang penting.

Baca juga: Cerita Siswi SMK Ranking Ke-33 di Kelas yang Lolos Masuk UI

"Pokoknya kerja aja biar bisa dapet uang. Tapi, buatku kuliah itu penting demi memajukan kehidupan keluargaku," tutur Ichsan seperti dirangkum dari laman Zenius Education, Rabu (21/7/2021).

Selama SMA, Ichsan mengatakan kalau dirinya bukanlah anak yang pintar di kelas. Ia lebih senang bermain bahkan menyontek saat ulangan.

Itulah yang membuatnya merasa tidak cukup kuat untuk bersaing di SNMPTN, SBMPTN bahkan ujian mandiri PTN.

Dan masuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS), lanjut dia, ia mengaku tidak mampu secara ekonomi.

"Karena enggak serius belajar, aku enggak punya dasar kompetensi yang kuat untuk modal seleksi masuk kampus. Nilai enggak cukup bersaing di SNMPTN dan SBMPTN. Ikut ujian mandiri beberapa PTN tapi enggak lolos juga. Mau masuk PTS enggak mampu secara ekonomi," tuturnya.

Baca juga: Institut Teknologi PLN Buka Pendaftaran D3-S1 Gelombang 5 Tanpa Tes

Saat itu, Ichsan merasa impiannya untuk mengubah nasib keluarga dengan menuntut ilmu di perguruan tinggi jadi semakin jauh.

"Aku merasa enggak punya tujuan di masa depan. Hari-hari setelah lulus aku lewatin tanpa arah, sambil ikutan job fair dengan modal ijazah SMA, aku kerja serabutan," imbuhnya.

Namun, keinginan Ichsan untuk masuk PTN dengan harapan mengubah nasib keluarga masih kuat. Akhirnya, sambil bekerja dia memutuskan untuk mencari bimbingan belajar (bimbel) gratis dengan tekad ikut SBMPTN yang kedua kalinya.

Zenius EducationDok. Zenius Education Zenius Education

Karena bekerja, Ichsan memutuskan untuk menggunakan bimbel online dan pilihan jatuh pada Zenius. Bahkan, ia sampai mengumpulkan uang THR Lebaran agar bisa beli voucher paket belajar 3 bulan.

Sayangnya, karena harus membagi waktu antara belajar dan bekerja serta persiapan kurang maksimal, Ichsan kembali tidak lolos SBMPTN untuk kedua kalinya.

"Hampir habis harapan bisa kuliah di PTN. Tapi, hatiku tetap bilang enggak bisa begini terus kalau mau maju," paparnya.

Baca juga: Beasiswa S1 di Malaysia 2021, Kuliah Gratis dan Tunjangan Hidup

Suatu hari, lanjut Ichsan, ia melihat cerita inspiratif alumni Zenius di Twitter. Ia menjadi semangat untuk belajar lebih tekun.

"Aku jadi semangat dan coba DM admin Zenius. Aku ceritain kalau pengen banget bimbel buat persiapan SBMPTN tapi terkendala biaya. Ternyata di respon. Aku diminta untuk kirim nilai rapor lewat email. Enggak nyangka banget dari situ aku dapet kesempatan belajar di Zenius selama satu tahun," ungkapnya.

Mulai saat itu, Ichsan mengatakan ia tidak sekadar belajar, namun juga memahami fundamental belajar. Tidak hanya membahas materi ujian, tetapi banyak diskusi seru tentang berbagai macam topik soal kehidupan.

Dengan modal satu tahun bimbel, Ichsan percaya diri untuk ikut SBMPTN untuk ketiga kalinya. Ia membuktikan kerja keras tak akan mengkhianati hasil dan membuatnya diterima di UGM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com