Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Positif Covid-19 Anak Naik, BIN Gelar Vaksinasi Khusus Pelajar

Kompas.com - 19/07/2021, 14:08 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Badan Intelejen Negara (BIN) menggelar program vakasinasi Covid-19 khusus bagi pelajar SMP dan SMA. Kepala BIN Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan menyampaikan program ini merupakan upaya menyelamatkan penerus bangsa.

Melalui rilis resmi (19/7/2021), Budi Gunawan mengungkapkan, penularan di kalangan pelajar cenderung naik dan anak menjadi salah satu spreader (penularan) di klaster keluarga yang berkontribusi 85 persen dari total kasus positif di Indonesia.

Data pada Minggu (18/7/2021) menunjukkan dari 2,9 juta total kasus positif terdapat 250.000 kasus anak.

“Anak-anak kasus positif yang tertular meningkat, sehingga BIN fokus pada anak-anak SMP dan SMA, karena mereka adalah generasi yang harus diselamatkan sebagai penerus bangsa,” ujar Budi Gunawan saat melakukan peninjauan langsung vaksinasi pelajar, Senin (19/7/2021).

Dua lokasi dikunjungi Budi Gunawan untuk program vaksinasi adalah di Kesatuan Junior High School Bogor, Baranangsiang, Bogor dan Islamic School Al Azhar BSD, Tangsel, Banten. 

Baca juga: Cara Daftar dan Syarat Vaksinasi Anak-Remaja DKI Jakarta

Budi Gunawan menegaskan, kegiatan ini adalah atas perintah Presiden Jokowi, setelah sebelumnya para guru-guru divaksin.

Ketika penularan Covid-19 dapat dikendalikan dan masyarakat telah beradaptasi dengan prokes 5 M, maka proses belajar mengajar baik tatap muka atau dikombinasi dengan sistem belajar online dapat segera diterapkan.

“Tentunya prorgam vaksinasi ini dilandaskan pada pendekatan ilmiah, kemanjuran dan keamanan telah melewati berbagai jenis uji," ungkapnya.

"Oleh karena itu diharapkan mampu memutus mata rantai penularan, memperkecil risiko klaster keluarga, dan mengurangi risiko fatal (kematian) jika terinfeksi Covid-19,” tambah Budi Gunawan.

Seperti diketahui, katanya, satu diantara sembula kasus positif adalah anak-anak dan jumlah anak Indonesia yang tertular Covid-19 sebanyak sembilan persen dari total yang terinfeksi.

“Untuk itu, para orang tua dan para pelajar SMP-SMA tidak perlu takut dan khawatir dengan berbagai berita hoaks atau fake news yang beredar di dunia maya. Vaksin tidak hanya menyelamatkan diri sendiri tetapi orang lain," ujarnya.

Ia menambahkan, "apalagi saat ini belum ada jenis proteksi lain dalam menghadapi Covid-19 sebaik yang diberikan vaksin."

Dia menjelaskan, vaksinasi pelajar secara door to door yang dilakukan BIN merupakan salah satu upaya akselerasi program vaksinasi 3 juta dosis per hari sehingga diharapkan target herd immunity (kekebalan komunal) mencapai 70 persen pada akhir tahun 2021.

Menurutnya, aksi vaksinasi massal untuk kalangan dewasa dan pelajar (SMP-SMA) tersebut dilakukan beberapa titik di enam provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Riau.

Door to door vaksin yang dilakukan BIN mengadopsi metode vaksinasi yang digunakan beberapa negara seperti Afrika, Eropa, Filipina, Amerika Serikat, dan India. Ini merupakan solusi yang efektif dan efisien yang dapat membantu menekan laju penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Budi Gunawan menyampaikan, kegiatan ini diawali dari Jawa Barat, dan lima daerah lainnya di Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau. Daerah-daerah tersebut merupakan zona merah persebaran Covid-19.

Door to door vaksin dan sekaligus pembagian sembako yang dilakukan BIN dengan pendekatan langsung kepada masyarakat, sekaligus melakukan metode vaksinasi jemput bola diharapkan mampu meningkatkan partisipasi warga dalam melaksanakan vaksinasi," jelasnya.

"Karena metode ini terbukti dapat menjangkau keluarga yang belum mempunyai akses vaksin. Selain itu dapat pula menjangkau individu yang takut keluar rumah untuk menghindari tertular Covid-19,” tambah Budi Gunawan.

Baca juga: Vaksinasi Siswa SMP di Kota Tangerang Digelar 19 Juli, Target 70.000 Anak

Selain vaksinasi door to door,  dalam kegiatan ini juga sekaligus dilakukan penyaluran bansos (bantuan sosial) berupa sembako termasuk vitamin serentak di Banten dan Bogor.

Dia menegaskan, pembagian bansos berupa sembako ini diharapkan dapat sedikit meringankan kesulitan akibat dampak ekonomi dari pandemi ini memiliki efek dramatis pada kesejahteraan banyak keluarga dan masyarakat.

“Bagi keluarga yang rentan, hilangnya penghasilan akan berakibat pada meningkatnya kemiskinan, anak-anak yang akan mendapat asupan gizi lebih sedikit, dan berkurangnya akses kesehatan untuk hal-hal di luar Covid-19," ujar Budi Gunawan.

"Diharapkan pembagian bansos ini, sedikit meringankan beban keluarga yang terdampak Covid-19. Patuhi protokol kesehatan dan (mari) gotong royong saling bahu membahu menyisihkan rezekinya berbagi ke saudara-saudara kita lainnya agar pandemi ini segera berakhir,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com