Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMPN 1 Rongkop Ini Ajak Siswa Pahami Matematika Lewat Youtube

Kompas.com - 17/07/2021, 16:35 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berada di daerah dekat pantai Gunungkidul, DIY, siswa SMPN 1 Rongkop tak kehilangan motivasi untuk belajar.

Meski Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dilakukan secara daring, siswa baru maupun siswa lama tetap mengikutinya dengan penuh semangat.

Salah satu guru di SMPN 1 Rongkop, Gunungkidul Tutik Suprapti menerangkan, pelaksanaan MPLS berjalan lancar meski dilakukan secara online.

Karena Kapanewon Rongkop termasuk daerah pegunungan, sinyal internet juga belum semua merata.

Baca juga: Nusantara Sakti Group Buka Lowongan Kerja Lulusan D3/S1, Ini Infonya

Siswa inisiatif mencari sinyal

Siswa yang berada di daerah sulit sinyal, mereka berusaha mencari secara mandiri ke tempat yang ada sinyal internetnya.

"Rongkop itu sudah dekat dengan laut dan medannya pegunungan. Sejauh ini anak-anak tertempa dengan keadaan jadi mereka bisa didorong untuk lebih maju lagi," terang Tutik kepada Kompas.com, Sabtu (17/6/2021).

Tutik menerangkan, saat awal pandemi para siswa memang rindu dilakukannya pembelajaran secara tatap muka. Pasalnya baik siswa maupun guru banyak yang belum siap dengan perubahan situasi yang mendadak.

Namun dengan berjalannya waktu, banyaknya edukasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Gunungkidul dan lembaga terkait bagaimana cara pelaksanaan pembelajaran online yang bagus.

"Akhirnya siswa dan guru bisa menikmati proses yang ada. Bahkan sejauh ini banyak terobosan dan kemajuan yang bisa dicapai. Saya termasuk guru yang awalnya tidak tahu bagaimana membuat video pembelajaran online," ungkap Tutik.

Baca juga: Anak Usaha Astra Buka Lowongan Kerja Lulusan D3/S1, Cek Infonya

Berikan pembelajaran lewat Youtube

Namun berkat semangatnya, Tutik belajar secara otodidak membuat video pembelajaran yang digunakan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ). Melalui kanal Youtube Tutik Suprapti Gunungkidul, dia mengunggah video pembelajaran Matematika untuk para siswanya.

Bahkan dalam kurun waktu satu tahun, kanal Youtube milik guru berusia 53 tahun ini sudah mendapatkan subscribe sebanyak 2.62 ribu.

Video pembelajaran yang menarik ini penting karena saat mengikuti pelajaran Matematika tatap muka saja, tak semua siswa langsung paham dengan mata pelajaran satu ini. Sehingga, Tutik berupaya membuat semua siswanya paham materi yang dia sampaikan.

"Saya membuat video pembelajaran dengan mengajarkan cara-cara praktisnya. Baik pemahaman maupun cara penyelesaian soal. Bukan sekedar materi biasa. Saya ajak siswa memahami cara praktis yang didapatkan dengan penurunan-penurunan rumus," beber Tutik.

Baca juga: Masih Dibuka Beasiswa S1 ke Malaysia Gratis Plus Uang Saku, Yuk Daftar

Menginspirasi guru lain

Bagi Tutik, dimanapun dan usia berapapun semua orang bisa membuat inspirasi. Seperti yang dilakukan Tutik saat membuat pembelajaran di Youtube, rekan-rekannya juga tertantang membuat video serupa.

"Pembelajaran saya unggah di Youtube ya karena dengan melihat Youtube, anak-anak merasa seolah-olah saya menjelaskan secara langsung. Sedangkan tugas saya kirim melalui aplikasi WhatsApp. Tugas tersebut mengambil materi dari Youtube, LKS maupun dari buku paket," tandas Tutik.

Disinggung pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas, Tutik mengaku, SMPN 1 Rongkop menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah daerah setempat. 

Baca juga: Digigit Nyamuk Bisa Gatal dan Bentol, Ini Penjelasan Guru Besar IPB

Selama menerapkan PJJ, beberapa siswa SMPN 1 Rongkop juga ada yang masuk sekolah untuk menyelesaikan tugas yang belum selesai karena terkendala sinyal.

"Kapan pun pembelajaran luring akan dilaksanakan, SMPN 1 Rongkop sudah mempersiapkan semua pendukungnya baik infrastruktur maupun pembiasaan ke siswa saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas saat pandemi Covid-19," imbuh Tutik. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com