Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Unair: 4 Cara Hadapi Rasa "Insecure"

Kompas.com - 15/07/2021, 09:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hampir semua orang pernah memiliki perasaan insecure atau rasa tidak yakin pada diri sendiri. Kalau dibiarkan, perasaan insecure bisa mengikis rasa percaya diri.

Perasaan aman atau security merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Akan tetapi, beberapa situasi menjadikan seseorang merasa tidak aman atau sering kali disebut dengan insecure.

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, Atika Dian Ariana, mengatakan, insecure merupakan rasa tidak aman, tidak mampu, tidak yakin terhadap kemampuan diri sendiri sehingga memicu ketakutan, kecemasan, atau emosi negatif sejenis.

Baca juga: Ini Tiga Ciri Kamu Mengalami Fase Quarter Life Crisis

“Kekhawatiran yang muncul akibat merasa tidak aman ini sebenarnya alert system dari tubuh, misalnya ketika menjelang ujian kita belajar lebih giat,” ujarnya, dilansir dari laman Unair.

Ia melanjutkan jika eustress atau stres yang sedang menguntungkan menjadi dorongan untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin.

“Bukannya biasanya tidak belajar, tapi ketika ujian ada dorongan yang lebih,” tuturnya.

Menurut Atika, orang yang insecure merasa tidak nyaman dalam hubungan interpersonal dan orang yang insecure cenderung pemilih saat berteman.

“Picky dalam berteman itu boleh, tapi orang yang insecure memilih teman yang punya power di bawahnya,” terang Atika. “Mereka memilih seperti itu karena merasa secure ketika bisa mengontrol orang lain atas kemauannya sendiri,” lanjutnya.

Dampak insecurity

Atika menjelaskan, insecurity berdampak pada kehidupan sehari-hari. Orang yang merasa insecure takut untuk keluar dari zona nyaman sehingga tidak optimal dalam mengembangkan potensi diri.

“Orang yang merasa tidak nyaman dengan keadaan, akan berdampak pada kinerjanya menjadi tidak maksimal,” ujarnya.

Insecurity juga berdampak pada relasi atau hubungan dengan orang lain. Atika menyebut bahwa insecurity membuat seseorang mudah mengembangkan pikiran negatif pada orang lain.

“Orang yang insecure sulit percaya pada orang lain dan memiliki control issue yang identik dengan relasi yang toksik,” tuturnya.

Selain kinerja dan relasi dengan orang lain, insecurity yang berlebihan akan berdampak pada kesehatan, baik secara mental maupun fisik.

Mengatasi insecurity

Atika mengatakan bahwa syarat utama untuk berubah dari keadaan insecure adalah komitmen. Untuk mengatasi insecurity, seseorang harus berkomitmen dalam menerapkan self love, yaitu mencintai diri sendiri. Terdapat empat tips yang dibagikan oleh Atika, yaitu:

1. Memperbaiki pola hidup menjadi lebih sehat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com