Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itera: Astrowisata Jadi Wisata Alternatif, Ini Keunggulan Indonesia

Kompas.com - 13/07/2021, 19:05 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung menjadi satu-satunya universitas yang memiliki jurusan Sains Atmosfer dan Keplanetan.

Dengan sarana dan prasarana yang dimiliki, Itera beberapa kali berbagi informasi tentang fenomena astronomi yang terjadi kepada masyarakat luas.

Melalui Pusat Riset dan Inovasi (Purino) Wisata Geopark Global dan Wisata Langit (WG2WL), Itera mengadakan webinar bertajuk 'Astrowisata: Memandang Langit Nusantara, Memaknai Kearifan Semesta'.

Ketua Lembaga Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjamin Mutu Itera, Acep Purqon menerangkan, rasa ingin tahu masyarakat yang tinggi terhadap fenomena astronomi saat ini adalah alasan untuk menjual astrowisata di Indonesia.

Baca juga: Pertukaran Mahasiswa Merdeka Unpad-ITB: Bisa Pilih 82 Mata Kuliah

Kembangkan astrowisata

Diharapkan hal tersebut dapat memotivasi dan mendorong pemerintah dan pelaku pariwisata untuk mengembangkan start up baru di bidang astrowisata.

Direktur Wisata Alam, Budaya, dan Buatan, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Alexander Reyan menyampaikan, astrowisata sebelumnya adalah wisata peminatan yang biasanya hanya dilakukan secara terbatas dan tidak massal.

Padahal bidang ini sangat ideal sebagai alternatif pariwisata saat kondisi pandemi seperti saat ini.

Baca juga: 4.613 Mahasiswa UNY Ikuti KKN, Sesditjen Dikti Sampaikan Pesan Ini

Keunggulan Indonesia

Advisor Purino WG2WL Itera Moedji Raharto menambahkan, Indonesia memiliki banyak keunggulan dalam astrowisata.

Salah satu penyebabnya adalah Indonesia berada di antara garis khatulistiwa, sehingga kita dapat melihat milky way dengan mudah.

Untuk mengembangkan astrowisata perlu kerja sama multidisiplin yang saling mendukung satu sama lain.

Kaprodi Pascasarjana Astronomi FMIPA Institut Teknologi Bandung (ITB) Aprilia, mengupas seputar etnoastronomi nusantara.

Baca juga: Tingkatkan Budaya Literasi di Sekolah dengan 3 Strategi Ini

Etnoastronomi adalah studi tentang kehidupan masyarakat yang berkaitan dengan fenomena alam semesta.

"Di Indonesia, nenek moyang kita sudah lama menjadikan langit sebagai petunjuk kegiatan sehari-hari. Pengetahuan tentang langit malam dan konstelasi bintang juga sudah biasa digunakan di banyak kelompok etnis di Indonesia," ujar Aprilia.

Budaya yang mengandalkan ilmu astronomi

Dia mengungkapkan, hampir setiap daerah memiliki budaya-budaya masing-masing mengenai ilmu astronomi. Misalnya di Lampung ada tradisi Serat Ulu (bercocok tanam) yang juga menginplementasikan ilmu astronomi.

Sementara itu Kepala UPT OAIL Itera Hakil L. Malasan menyebut kunci utama suatu kegiatan pariwisata adalah membuat pengunjung merasa terlibat dalam kegiatan tersebut.

Baca juga: Mahasiswa, Begini Cara Bijaksana Kelola Keuangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com