Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar IPB: Alpukat Penurun Kolesterol Jahat, Ini Cara Budidayanya

Kompas.com - 10/07/2021, 11:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu buah yang populer dan digemari masyarakat adalah alpukat. Tak hanya lezat rasanya, buah ini juga memiliki kandungan gizi tinggi.

Berapa kandungan gizi buah alpukat? Peneliti dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr. Darda Efendi memberikan penjelasan.

Menurutnya, alpukat memiliki kandungan asam lemak yang tinggi. Dari seluruh total asam lemaknya, sebanyak 71 persen merupakan asam lemak tidak jenuh tunggal (mono unsaturated fatty acid).

Baca juga: Pakar IPB: Tiga Rempah Ini Bisa Obati 30 Jenis Penyakit

"Sisanya, yaitu 13 persen merupakan asam lemak tidak jenuh ganda (poly unsaturated fatty acid) dan 16 persennya merupakan asam lemak jenuh (saturated fatty acid)," ujarnya seperti dikutip dari laman IPB University, Jumat (9/7/2021).

Lantaran kandungan asam lemak yang dinilai sebagai asam lemak sehat, alpukat dinobatkan sebagai super fruit.

Hal ini karena alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (low-density lipoprotein/LDL) dan mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL).

Tak hanya itu saja, alpukat juga memiliki kandungan mineral yang baik seperti kalium dan magnesium serta memiliki berbagai kandungan vitamin.

Vitamin yang ada seperti vitamin C, vitamin E, vitamin K1 (phylloquinone) dan vitamin B6. Buah alpukat juga disinyalir memiliki kandungan senyawa penting lainnya seperti carotenoid, phenolics, dan phytosterol.

"Dari berbagai kandungan asam lemak yang baik, berbagai ion dan senyawa tersebut, menyebabkan alpukat sangat baik untuk kesehatan jantung," tegas Dr. Darda.

Bahkan dari berbagai hasil penelitian berbagai negara, selain baik untuk kesehatan jantung, buah alpukat juga dapat membantu pengaturan berat badan, mencegah kanker dan mencegah penuaan dini.

Kendati demikian, kandungan nutrisi antar jenis alpukat berbeda, tergantung juga pada lokasi tumbuhnya.

Pakar Bioteknologi Tanaman IPB University ini juga menyatakan, ada banyak sekali variasi buah alpukat baik dari segi ukuran, bentuk, warna, rasa dan kandungan gizinya.

Baca juga: Pakar IPB: Ini Cara Alami Obati Tekanan Darah Tinggi

Sebenarnya sudah ada beberapa alpukat unggul dan baik yang sudah dilepas sebagai varietas baru maupun yang masih calon varietas.

Varietas itu antara lain adalah:

  • Mega Gegauan
  • Mega Murapi
  • Miki
  • Wina

Namun demikian, masih sedikit masyarakat yang menanamnya dengan bibit hasil pembiakan vegetatif atau bibit sambung (grafting).

Masih banyak masyarakat yang menanam alpukat asal biji sehingga alpukat yang ada di pasar menjadi sangat beragam.

Cara budidaya alpukat

Terkait budi daya alpukat, pakar buah-buahan IPB University ini menjelaskan, hal pertama yang harus menjadi perhatian adalah kesesuaian lahan dan iklim (agroklimat).

Untuk kondisi Indonesia yang berada di daerah tropis, alpukat tropis (west Indian atau lowland avocado) hampir sesuai dengan berbagai kondisi wilayah Indonesia.

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan adalah jenis atau varietas alpukat yang akan ditanam. Harus cari yang unggul dan disukai pasar.

Ini dimaksudkan supaya buah alpukat yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus dan seragam. Ia juga menyarankan agar membeli bibit dari penangkar benih yang terpercaya dan bibitnya memiliki sertifikat.

"Jangan tanam alpukat dengan bibit dari biji karena kita tidak tahu kualitas alpukat yang akan dihasilkan. Di samping itu, juga perlu waktu yang lebih lama untuk bisa berbuah," tegasnya.

Bagaimana cara budi dayanya? Berikut ini langkah-langkahnya:

1. Membuat lubang tanam berukuran 40 x 40 centimeter atau bisa lebih besar lagi.

2. Jarak tanam yang digunakan adalah 3 meter x 3 meter sampai 8 meter x 8 meter.

3. Semakin rapat jarak tanam yang digunakan maka akan semakin intensif pemeliharaan yang diperlukan, terutama pemangkasannya.

4. Lubang tanam tersebut diberi pupuk kandang 10–20 kg per lubang tanam agar kesuburan dan tekstur tanahnya menjadi lebih baik.

Baca juga: Siswa Ingin Sehat? Ini Cara Membuat Jamu Beras Kencur

5. Pemeliharaan tanaman yang baru ditanam harus intensif.

"Untuk mengurangi penyiraman maka perlu melakukan penanaman pada awal musim hujan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com