KOMPAS.com - Jika seseorang yang terpapar Covid-19 tapi tidak mengalami gejala berat, maka disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah.
Tentu, praktik isolasi mandiri memiliki ketentuan, salah satunya pemenuhan gizi dan nutrisi.
Baca juga: 5 Tips Jaga Kesehatan Mental Mahasiswa di Tengah Pandemi Covid-19
Namun, menurut Dosen Departemen Gizi FKM Universitas Airlangga (Unair) Stefania Widya Setyaningtyas, kebutuhan nutrisi seseorang saat isolasi mandiri berbeda-beda.
Hal itu dikarenakan, kebutuhan gizi orang saat isolasi mandiri bergantung pada kondisi fisiknya sendiri.
"Misalnya seseorang mengalami gejala demam, maka dia butuh asupan energi dan cairan yang lebih banyak dibandingkan biasanya. Adanya penyakit penyerta juga mempengaruhi kebutuhan gizinya," kata Stefania melansir laman Unair, Kamis (8/7/2021).
Stefania menegaskan, tidak ada makanan yang dapat mencegah atau menyembuhkan Covid-19.
Makanan yang dikonsumsi lebih berperan untuk mengoptimalkan kerja sistem imun manusia.
Lalu, sebut dia, makanan yang baik adalah makanan yang seimbang dan beragam.
"Ikuti anjuran Piring Makanku dengan selalu mengkonsumsi sumber protein, karbohidrat, sayur dan buah, serta air yang cukup," tegas dia.
Baca juga: Tips Dokter Spesialis UGM bila Anak Terpapar Covid-19
Perlu diketahui bahwa status gizi seseorang juga dapat memprediksi tingkat keparahan akibat terpapar Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.