KOMPAS.com - Bangsa Indonesia kini sedang menyiapkan sumber daya manusia unggul dan berkualitas. Tujuannya tak lain agar cita-cita menuju generasi emas 2045 bisa tercapai.
Salah satu upaya yang dilakukan ialah memanfaatkan bonus demografi yang bakal dimulai pada 2030 mendatang. Lantas, bagaimana caranya?
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Prof. Nizam ialah dengan pendidikan.
Baca juga: Dirjen Pendidikan Tinggi Ungkap Pentingnya Membangun SDM Berkualitas
Tak hanya dari jenjang pendidikan dasar dan menengah saja, tetapi kini masyarakat diajak untuk berinvestasi di pendidikan tinggi.
"Pendidikan itu penting jika Indonesia ingin jadi negara maju. Hanya saja, tantangannya masih cukup berat," ungkap Nizam pada webinar Program Fellowship Jurnalisme Pendidikan angkatan kedua secara daring, Jumat (25/6/2021).
Adapun kegiatan tersebut digelar oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) berkolaborasi dengan PT Paragon Technology and Innovation.
Lebih lanjut, Prof. Nizam menyebut ada beberapa tantangan nasional. Seperti demokratisasi dan transformasi sosial, kesenjangan, kemiskinan, ketergantungan produk impor, dan lain-lain.
Kendati demikian, pihaknya terus berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut dengan pendidikan yang berkualitas. Salah satunya dengan Program Kampus Merdeka.
Di Kampus Merdeka itu dia berharap melalui pendidikan tinggi mampu menciptakan SDM unggul.
"Sekarang mahasiswa bisa kuliah lintas prodi selama satu semester. Ini gunanya agar mahasiswa bisa mengembangkan potensi diri melalui pembelajaran yang fleksibel," ungkapnya.
Baca juga: Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan: Hati-hati Menulis Berita Prestasi Anak
Dikatakan Prof. Nizam, ada 9 kegiatan di kampus merdeka, yakni:
Dari sembilan kegiatan itu outputnya ialah:
Sedangkan outcome dari 6 output yakni:
Sementara hasil akhir yang ingin dicapai yaitu mendapatkan sumber daya manusia unggul dan Indonesia Jaya.
Baca juga: PPKM Darurat Jawa Bali, Bagaimana Kuliah Tatap Muka? Ini Skema Rektor UNS
Saat dihubungi Kompas.com, Kamis (1/7/2021), Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. H. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum., mengatakan bahwa di kampusnya telah mengimplementasi Program Kampus Merdeka.