Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UMY Inovasi Infra Merah Berbasis Android bagi Pasien Post Covid

Kompas.com - 22/06/2021, 17:38 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi, Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) membuat inovasi menarik.

Bahkan inovasi tersebut relevan dengan kondisi saat ini, yakni membantu pasien post Covid dalam proses pemulihan pasca sakit Covid-19.

Adapun inovasi ini dalam rangka meningkatkan kinerja pengabdian serta kontribusi nyata kepada masyarakat saat pandemi Covid-19.

Baca juga: Pakar UNS: Awas, Ini Bahaya Virus Covid Varian Delta

Dengan dukungan dari Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY, Dosen Prodi Magister Manajemen Rumah Sakit UMY, Dr. Elsye Maria Rosa, S.K.M., M.Kes., membuat inovasi bersama timnya.

Mengurangi rasa nyeri otot

Kepada Kompas.com, Selasa (22/6/2021), Elsye mengatakan bahwa dirinya membuat inovasi alat fisioterapi infra red berbasis android.

"Ini adalah alat fisioterapi untuk mengurangi rasa nyeri otot pada pasien post Covid-19. Tentu alat yang mudah digunakan sendiri," ujarnya.

Sebab, alat tersebut berbasis android atau bisa dikendalikan sendiri dengan mudah hanya dari perangkat ponsel pintar.

Tentunya, alat infra merah itu harus terhubung dengan ponsel pintar berbasis android yang sudah di-install dengan aplikasi buatan Elsye dan timnya.

Menurutnya, pasien yang pernah sakit Covid-19 terutama para lansia masih sering merasakan nyeri otot. Untuk itulah dia coba berinovasi membuat alat fisioterapi yang mudah digunakan.

Bahkan semua dapat dikontrol dengan mudah dari ponsel pintar. Seperti lama penggunaan, besaran sinar infra merah yang terpancar dan lain-lain.

"Jadi, tujuan dari alat ini untuk membantu pasien mengurangi rasa nyeri di ototnya. Sehingga pasien menjadi lebih nyaman," tuturnya.

Aman untuk bayi dan anak

Lebih lanjut Elsye menjelaskan bahwa alat ini bisa digunakan bagi pasien positif Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri di rumah.

Tak hanya orang tua, anak-anak juga dapat menggunakan alat ini. Bahkan ada banyak manfaatnya selain bagi pasien Covid-19.

Baca juga: Bangun Tidur Mau Semangat? Tips UMY: Coba Lakukan 4 Hal Ini

Diantaranya membantu meredakan berbagai penyakit seperti pilek, asma, gangguan sirkulasi darah atau bisa pula untuk bayi yang sedang pilek.

Hal ini, karena efek dari panas sinar infra merah bisa membantu dalam mengurangi nyeri karena ketegangan otot-otot.

Masih tahap penyempurnaan

Meski demikian, alat ini masih dalam tahap penelitian dan menjadi bagian dari pengabdian kepada masyarakat. Sehingga masih ada penyempurnaan lebih lanjut.

"Harapan ke depan tentunya alat ini bisa mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan bisa dikomersialkan," harapnya.

Ini karena seiring kondisi pandemi yang belum berakhir dan banyaknya pasien Covid-19, maka membutuhkan alat fisioterapi yang tepat bagi pasien Covid-19.

Alat Terapi Infra-red berbasis Android ini dibuat Elsye bersama timnya. Terdiri dari:

1. Dr. Iswanto, S.T., M.Eng., IPM yang membantu membuat alat Infra Red.

2. Erika Loniza, S.T., M.Eng., yang membantu membuat prototype alat Infra Red.

Baca juga: Pertama di Yogyakarta, Prodi Hukum UMY Raih Akreditasi Unggul

3. Noor Ridha M, mahasiswa yang membangun aplikasi alat terapi infra red berbasis android.

Adapun alat fisioterapi ini juga telah diikutkan pada Pameran Teknologi Tepat Guna untuk Kemandirian Bangsa di Gedung Perpustakaan lantai 2 UMY, Jumat (9/4/2021).

Inovasi hasil karya Dr. Elsye ini mendapat perhatian dari para pengunjung karena bermanfaat terutama bagi pasien post Covid.

Dr. Adhianty Nurjanah, M.Si., selaku Kepala Divisi Pengabdian dan Pelayanan Masyarakat LP3M UMY menyatakan bahwa inovasi ini adalah bentuk kontribusi UMY kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com