Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Sekolah Tatap Muka: Belajar dari Australia, Amerika Serikat dan Inggris

Kompas.com - 22/06/2021, 11:54 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

Dengan begitu, lanjut dia, murid tidak merasa bosan. Selain itu untuk risiko paparan Covid-19 relatif lebih kecil.

“Tapi belajar dari kasus di Inggris yang sudah dua kali buka tutup sekolah, ada hal menarik yang saya cermati. Di bulan September tahun lalu ketika Inggris memutuskan pertama kali memulai sekolah tatap muka, sekolah di kota tempat saya tinggal baru satu minggu dibuka ada dua sekolah lainnya yang ditutup kembali. Karena ada guru yang terpapar Covid-19. Satu bulan setelah sekolah dibuka itu ada sekitar 68 sekolah yang ditutup kembali karena ada guru ataupun warga sekolah yang terpapar Covid-19. Jadi, ini bisa menjadi pelajaran buat Indonesia kalau nanti pemerintah memutuskan untuk membuka PTM, protokol kesehatan harus benar-benar dijaga ketat dan harus ditaati bersama,” kata Yohan

Sementara itu untuk prosedur PTM yang dilakukan di sekolah di Inggris, untuk jam masuk dan jam pulang dari setiap kelas selalu dibedakan. Tujuannya agar orang tua yang menjemput putra-putri mereka tidak berkerumun.

Kemudian untuk prosedur antar jemput anak sekolah rutenya dibuat berbeda antara keluar dan masuk. Peserta didik diwajibkan melakukan mencuci tangan, sekolah juga selalu menyediakan hand sanitizer.

“Ada satu hal yang menarik di mana alat tulis sudah disiapkan oleh pihak sekolah. Jadi tiap anak mendapat 1 bungkus perlengkapan alat tulis. Kemudian untuk area-area yang biasa digunakan oleh anak-anak seperti keran dan gagang pintu itu dibersihkan oleh sekolah secara rutin. Inggris juga menggunakan sistem belajar kelompok. Jadi setiap anak dari satu kelas itu dibikin kelompok-kelompok kecil, setiap beraktivitas kelompok-kelompok kecil ini terpisah. Tujuannya ketika ada satu anak di kelompok itu ternyata positif Covid-19, maka si anak dan satu kelompok kecil ini saja yang tidak boleh masuk selama satu minggu. Si anak diperbolehkan masuk setelah melakukan kartania dan dinyatakan sehat,” katanya.

Baca juga: Lowongan Kerja Wings Group untuk Lulusan SMA/SMK, D3 dan S1-S2

Rencana Indonesia

Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbud Ristek, Sri Wahyuningsih menjelaskan tentang rencana pembelajaran tatap muka terbatas yang akan digelar di Indonesia pada Juli 2021 mendatang.

Ia menjelaskan, Pemerintah Indonesia melalui SKB Empat Menteri telah mengatur apabila dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka ada guru, peserta didik atau orang tua peserta didik terkonfirmasi positif Covid-19.

"Jika itu terjadi, sekolah tersebut harus ditutup sampai batas waktu tertentu, dan sekolah baru dibuka kembali setelah dinyatakan aman untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka,” kata Sri.

Di tengah peningkatan kasus Covid-19 sekarang ini, Kemendikbud Ristek telah mengeluarkan kebijakan bahwa sekolah di zona merah tidak boleh menyelenggarakan pembelajaran tatap muka.

Tetapi sekolah-sekolah di zona aman bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka terbatas dengan mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam SKB Empat Menteri.

"Kami menyampaikan keprihatinan atas kondisi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Kita harus memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kita, terutama di daerah zona merah. Untuk daerah yang masuk zona hijau dan zona aman lainnya, kami mendorong PTM terbatas dapat segera dipersiapkan dengan menegakkan protokol kesehatan yang ketat,” kata Sri.

Misalnya, lanjut Sri Wahyuningsih, sekolah harus melengkapi daftar periksa. Kemudian perencanaan dan pengawasan dilakukan secara terkoordinasi, memastikan PTM terbatas tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh warga sekolah.

Dengan demikian, diharapkan kebijakan ini dapat mengurangi dampak learning loss dan mendorong perubahan prilaku. Sudah cukup lama anak-anak belajar di rumah sehingga diperlukan interaksi di sekolah guna mendorong penguatan karakter anak-anak didik.

”Sekolah harus memenuhi berbagai kriteria sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas. Peran orang tua dan masyarakat juga sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini. Semua pihak perlu sama-sama mendukung, mempersiapkan, dan ikut memantau pelaksanaannya,” ujar Sri Wahyuningsih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com