JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar acara Koordinasi Diseminasi Pembinaan Kemahiran Berbahasa Indonesia pada 15-16 Juni 2021 di Jakarta.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menyebarluaskan informasi dan pemanfaatan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka sebagai alat ukur kemahiran berbahasa Indonesia untuk pekerja profesional, pejabat struktural dan fungsional, serta guru dan dosen.
Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Muhammad Abdul Khak mengatakan, UKBI bermanfaat bagi berbagai pihak, terutama dalam dunia profesional, di mana lembaga dan perusahaan, baik pemerintah maupun swasta, bisa mengetahui keterampilan para pejabat dan karyawannya terhadap bahasa Indonesia.
“Manfaat UKBI jika seseorang ingin mengukur kemahiran dirinya terhadap bahasa Indonesia, atau melihat profil karyawan di suatu perusahaan,” ujar Muhammad Abdul Khak pada pembukaan kegiatan tersebut, Rabu (16/6/2021) di Jakarta.
Baca juga: Semakin Mudah Tes Bahasa Asing, Mendikbud Luncurkan UKBI Versi Terbaru
Dia menambahkan, UKBI pun bisa menjadi sarana untuk mencari dan mengumpulkan generasi muda yang berminat dan berkemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebab, saat mengikuti UKBI, seseorang diuji keterampilan reseptif dalam menerima informasi dan memberi respons ketika menjawab pertanyaan sesuai informasi tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.
“UKBI bisa jadi alat untuk menyaring talenta-talenta muda. Alasannya, UKBI mampu mengukur kemahiran reseptif sesorang yang dilihat dalam waktu tertentu,” imbuhnya.
Selanjutnya, kata Abdul Khak, penilaian terhadap kemahiran reseptif itu dilihat dari hasil mengerjakan berbagai jenis soal yang terdiri dari Mendengarkan, Merespons Kaidah, Membaca, Menulis, dan Berbicara.
“Artinya, kemahiran daya reseptif dialog atau monolog, membaca, produktif atau ekspresi bahasa ketika berbicara dan menulis. Kemahiran itu yang menjadi kata kunci mengapa UKBI begitu penting untuk semua jenis profesi,” ucapnya.
Baca juga: Ini Padanan Kata New Normal dari Badan Bahasa Kemendikbud
Dalam kegiatan tersebut, tercatat 46 peserta yang mengikuti UKBI Adaptif, antara lain mewakili lembaga pemerintahan, perusahaan swasta, sekolah, perguruan tinggi, media massa, asosiasi penerjemah, dan perbankan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.