Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/06/2021, 15:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apakah kamu sering merasa kehilangan tujuan, mimpi, dan merasa lelah dengan hidup? Merasa ragu akan diri sendiri?

Bisa jadi, kamu mengalami quarter life crisis. Fase ini, rawan sekali menyerang para anak muda yang bingung akan arah dan tujuan hidup.

Psikolog Klinis Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Azri Agustin mengatakan quarter life merupakan usia pada masa paruh baya yaitu 18-30 tahun. Masa ini merupakan masa transisi dari fase remaja ke fase dewasa.

“Pada masa transisi ini juga ada tugas perkembangan misalnya mulai mandiri, ada tugas untuk mengembangkan karier seperti dimulai dengan memilih pendidikan, menyelesaikan, dan memilih karier untuk ditekuni. Selain itu, juga ada tuntutan dari lingkungan untuk mulai menemukan pasangan, membentuk keluarga, dan diharapkan bisa mapan secara finansial,” ujar Azri dilansir dari laman resmi UGM.

Baca juga: 9 Perguruan Tinggi BUMN Buka Beasiswa Kuliah 100 Persen, Yuk Daftar

Menurut Azri, quarter life akan menjadi quarter life crisis kalau ada ketimpangan antara tuntutan tugas perkembangan pada masa transisi dengan kemampuan kita untuk mengatasinya.

Selanjutnya, ia menyebutkan terdapat beberapa ciri seseorang memiliki quarter life crisis.

 

Pertama, kita akan mulai ragu dengan kemampuan diri kita sendiri seperti bertanya “Apakah aku bisa, jangan-jangan aku gagal” dan pertanyaan semacam itu, terus terulang di dalam benak seseorang.

Kedua, adalah tidak termotivasi dan mulai ada kekhawatiran atau cemas terhadap masa depan.

Ketiga, mulai kecewa dengan pencapaian yang sudah didapat. Terakhir, mulai mempertanyakan tujuan hidup seperti untuk apa aku hidup dan untuk apa aku dihadirkan di dunia ini.

Baca juga: Beasiswa S2 di Kampus Terbaik Australia, Bebas Biaya Kuliah dan Hidup

“Kalau krisis ini terus-terusan tidak tertangani maka akan menjadi gangguan kesehatan mental yang lebih berat misal cemas atau anxiety, terlalu khawatir, dan takut. Jika kita menilai diri sendiri tidak memiliki kemampuan, tidak berharga, maka ini akan menjadi indikasi bahwa orang mempunyai depresi,” ujar Azri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com