Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair: Tanaman Okra Bisa Bantu Penyembuhan Kanker Hati

Kompas.com - 16/06/2021, 13:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kanker hati merupakan penyakit yang pertumbuhannya tidak terkontrol dari sel-sel ganas di hati yang dihasilkan dari sel-sel abnormal pada hati (primer) maupun akibat dari penyebaran kanker dari bagian tubuh lain (sekunder).

Faktanya, 80 persen kasus kanker hati di dunia berada di negara sedang berkembang seperti Afrika Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara, dan salah satunya di Indonesia.

Dalam dunia pengobatan kanker, sejauh ini operasi dan kemoterapi masih merupakan metode terapeutik utama di samping metode pencegahan seperti imunisasi Hepatitis B.

Menurut Dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Prof. Win Darmanto, beserta rekan penelitinya Suhailah Hayaza, mengatakan, penerapan obat terapeutik memiliki beberapa efek samping, yaitu penekanan hemopoietik, efikasi yang terbatas, imunotoksisitas dan resistensi obat.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Kondisi ini kemudian memunculkan berbagai pengembangan strategi pengobatan baru yang tidak toksik dan memiliki tingkat efikasi atau kemanjuran yang cukup tinggi untuk mengobati kanker, yaitu dengan pengendalian sistem immune.

“Imunoterapi yang saat ini sedang dikembangkan adalah penggunaan tanaman herbal sebagai salah satu upaya mengatur kinerja sistem imun pasien kanker,” ungkapnya dilansir dari laman resmi unair.

Menurutnya, kandungan tanaman yang berfungsi sebagai immunomodulatory adalah tanaman Okra.

Tanaman Okra atau yang disebut dengan Okra Raw Polysaccharide Extract (ORPE) memiliki kemampuan dalam mengaktivasi faktor transkripsi nuclear factor kappa-light-chain-enhancer of activated B cells (NF-?B) dari sel normal.

“Aktivasi NF-?B dapat meningkatkan transkripsi gen yang terkait dengan produksi sitokin yang diperlukan untuk mengaktivasi sel imun baik sel imun innate maupun adaptif,” tuturnya.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Pemberian ORPE menunjukkan efek immunosuppressant terhadap makrofag. Semakin tinggi dosis ekstrak yang diberikan, persentase makrofag semakin rendah.

Sel Treg merupakan bagian dari sel T-helper CD4+ yang fungsinya adalah untuk menekan respon imun dan mempertahankan toleransi diri. Penurunan pada jumlah sel Treg merupakan salah satu kunci kesuksesan pengobatan kanker.

“Fungsi ORPE sebagai immunostimulant ditunjukkan pada kemampuannya dalam meningkatkan aktivasi dari sel Natural Killer (sel NK). Sel NK merupakan bagian dari sistem imun innate yang dapat menginduksi kematian sel tumor,” jelasnya.

Peningkatan jumlah sel NK setelah pemberian ORPE, sambungnya, diharapkan dapat meningkatkan kematian pada sel kanker itu sendiri.

Fungsi ganda atau dual role yang dimiliki ORPE sebagai imunostimulator maupun imunosupresor merupakan kondisi yang menguntungkan dan jarang ditemui pada tanaman herbal lain.

Baca juga: Madu Hitam Cepat Sembuhkan Luka, Ini Kata Dokter Unair

Sehingga, penemuan ini mampu menjadi dasar yang baik untuk pengembangan nutraceutical yang dapat dikonsumsi oleh semua kalangan guna meningkatkan kelangsungan hidup dari pasien kanker hati yang sedang menjalani kemoterapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com