Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Jaga Kesehatan Gigi Anak ala Pakar Unair

Kompas.com - 16/06/2021, 10:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Kesehatan gigi anak merupakan salah satu aset penting yang harus dijaga sedini mungkin. Sayangnya, masih banyak orangtua yang tidak sadar akan pentingnya merawat kesehatan gigi anak tersebut.

Pakar Kesehatan Gigi Anak Universitas Airlangga (Unair), Mega Moeharyono Puteri menjelaskan, kesehatan gigi anak harus mulai dirawat sedari masih di dalam kandungan ibu.

Baca juga: Jokowi Taruh Harapan Penuh kepada Lulusan Perguruan Tinggi

Hal itu dikarenakan gigi susu anak mulai terbentuk pada trismeter ketiga kehamilan.

Sementara itu, gigi dewasa akan mulai terbentuk saat anak menginjak usia 3 bulan setelah lahir.

Sebelum kehamilan, kata dia, calon ibu harus mempersiapkan kesehatan rongga mulutnya terlebih dahulu, seperti, membersihkan karang gigi dan menambal gigi yang berlubang.

"Kemudian, ketika hamil sebaiknya, calon ibu memenuhi kebutuhan kalsiumnya, misalnya, mengonsumsi susu atau keju," ucap dia melansir laman Unair, Rabu (16/6/2021).

Bila anak telah lahir, dia mengaku, orangtua harus mulai membiasakan rongga mulut anak dalam keadaaan bersih sejak bayi.

Setelah meminum Air Susu Ibu (ASI), sebaiknya rongga mulut anak dibersihkan menggunakan waslap atau kasa steril yang dibasahi air matang hangat.

"Bila gigi susu telah tumbuh, baru dapat dibersihkan menggunakan sikat gigi. Untuk anak 1-2 tahun bisa menggunakan sikat gigi silikon dengan pasta gigi tanpa fluoride seukuran butir padi," tutur dia.

Penggunaan pasta gigi tanpa fluoride bertujuan untuk menghindari fluoride tertelan pada saat anak berkumur.

Sementara itu, untuk anak usia 2 tahun ke atas dapat menggunakan sikat gigi anak dengan pasta gigi berfluoride seukuran kacang polong.

"Dalam memilih sikat gigi anak, hendaknya dipilih bulu sikat lembut dan memiliki panjang kepala sikat seukuran 2 gigi seri atas depan anak," ungkap dia.

Baca juga: Alumni Unair Bagikan Tips Jitu Lolos Seleksi ASN

Mega juga menjelaskan, anak harus dibiasakan makan makanan mengandung serat, mengurangi makan makanan manis, dan lengket.

Anak juga harus dibiasakan untuk meminum air mineral setelah makan, dengan tujuan membersihkan sisa makanan yang menempel pada gigi dan gusi.

Ibu hamil harus rutin bersihkan rongga mulut

Dia menegaskan, ibu hamil harus membersihkan sisa makanan pada rongga mulut. Jika tidak meka akan mengakibatkan timbulnya penumpukan makanan.

Ketika itu terjadi, maka bisa menyebabkan radang pada gusi dan menjadi media pertumbuhan bakteri, sehingga menimbulkan infeksi.

Infeksi itu dapat memengaruhi pertumbuhan janin. Salah satunya, menyebabkan berat badan bayi saat lahir rendah.

Dia melanjutkan, anak-anak rentan terkena gigi berlubang bila tidak membersihkan rongga mulut.

Gigi berlubang akan menimbulkan rasa sakit sehingga menganggu nafsu makan anak. Bila anak susah makan, maka nutrisi yang masuk ke dalam tubuh berkurang.

"Gigi susu berlubang juga memengaruhi susunan gigi, sebab, fungsi gigi salah satunya adalah menjaga tempat bagi gigi dewasa penggantinya. Selain itu, gigi berlubang dapat memengaruhi pelafalan beberapa huruf. Misalnya, seperti huruf T, yang memerlukan keberadaaan gigi depan," jelas dia.

Pada akhir, dia berpesan orangtua dapat mengajak anak menggosokgigi bersama untuk membangun suasana menyenangkan, sehingga anak terbiasa membersihkan giginya.

Baca juga: 5 Mahasiswa Unair Lolos SBMPTN 2021 Berusia 16 Tahun

Selain itu, orangtua sebaiknya membawa anak setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi untuk mendeteksi sedini mungkin masalah yang ada di rongga mulut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com