Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Tumbuhan Ini Bisa Cegah Plak Gigi, Begini Penjelasan Pakar UGM

Kompas.com - 14/06/2021, 15:55 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Plak gigi bisa terjadi pada siapa saja jika tidak merawat giginya dengan baik. Hal ini tentu menganggu penampilan seseorang yang memiliki plak pada giginya.

Apalagi jika plak gigi tersebut sudah mengeras dan menjadi karang gigi. Kondisi ini cukup sulit dihilangkan hanya dengan menggosok gigi saja.

Untuk mengatasinya, para dokter gigi biasanya menggunakan metode scaling gigi, yakni prosedur non operasi yang dilakukan tenaga kesehatan untuk membersihkan plak dan karang gigi.

Untuk mencegah permasalahan yang kerap dihadapi masyarakat ini, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (FKG UGM) terus berupaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan guna mengatasi permasalahan plak pada gigi ini.

Baca juga: Sebanyak 63 Peserta Difabel Lolos SBMPTN 2021

Salah satu upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan melakukan penelitian kepada berbagai tumbuhan lokal Indonesia guna menemukan potensi nabati untuk mencegah plak gigi.

Dosen sekaligus Wakil Dekan FKG UGM Juni Handajani, mengungkapkan sejauh ini para peneliti dari FKG UGM menemukan dua tumbuhan lokal yang memiliki potensi untuk mencegah terbentuknya plak gigi.

Tumbuhan ini bisa cegah plak gigi

Dua tumbuhan tersebut adalah Kulit Batang Jambu Mete dan Daun Teh. Menurutnya, ekstrak dari kedua tumbuhan tersebut kemudian dapat digunakan sebagai bahan campuran produk obat kumur dan pasta gigi.

"Prodi S3 FKG UGM telah melakukan beberapa penelitian yang mengeksplorasi atau mencari potensi dari tumbuhan yang ada di Indonesia ini yang efeknya nanti untuk mengantisipasi plak gigi," jelas Juni dalam webinar Peran Pasta Gigi dan Obat Kumur seperti dikutip dari laman UGM, Senin (14/6/2021).

Baca juga: 313 Peserta UTBK SBMPTN 2021 Didiskualifikasi karena Hal Ini

Plak gigi terbentuk karena ada akumulasi bakteri pada permukaan gigi. Bakteri atau mikroorganisme tersebut akan menempel dalam bentuk lapisan tipis, dalam bahasa medis lapisan ini disebut dengan biofilm.

Kedua tumbuhan yang berhasil ditemukan para peneliti FKG UGM ternyata dapat melawan bakteri-bakteri penyebab plak pada gigi tersebut.

Ekstrak daun teh yang diteliti Juni Handajani ini ternyata memiliki kandungan yang dapat menghambat pembentukan salah satu bakteri penyebab plak pada gigi.

Daun teh segar, atau yang belum diolah itu, ternyata mengandung Catechin (Epigalocatechin gallate).

Baca juga: SBMPTN 2021: 20 Prodi dengan Nilai UTBK Tertinggi Saintek dan Soshum

Juni mengungkapkan, ketika pasta gigi dengan ekstrak daun teh tersebut digunakan selama 21 hari berturut-turut, pasta gigi ini lebih cepat menyembuhkan penderita radang gusi (Gingivitis) dibandingkan dengan yang tidak mengandung daun teh sama sekali.

Selain itu, kulit batang jambu mete yang diteliti peneliti FKG UGM, Harsini ternyata ditemukan mengandung asam anakardat dan asam galat. Kandungan ini terbukti dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. Aureus dan A .Astimomycetemcomitans.

Kedua jenis bakteri tersebut diketahui sebagai bakteri-bakteri penyusun terbentuknya plak gigi.

"Tidak hanya sampai disitu, ekstrak kulit batang jambu mete ini ternyata juga ditemukan terbukti mempercepat penyembuhan bekas pencabutan gigi dan sariawan. Kulit batang jambu mete ini disebutkan berpotensi menjadi bahan campur untuk produksi obat kumur," ungkapnya.

Baca juga: Unair Masuk 465 Kampus Terbaik Dunia Versi QS WUR 2022

Lakukan penelitian lain cegah plak gigi

Saat ini penelitian dan eksplorasi FKG UGM tidak hanya berhenti sampai disitu. Selain dua tumbuhan tersebut, Juni menambahkan, saat ini mahasiswa doktoral FKG UGM tengah melakukan penelitian kepada ekstrak jamur Actinomycetes dan kulit manggis.

Kedua tumbuhan tersebut sama-sama diteliti untuk mengungkapkan potensi keduanya menjadi antibakteri atau antibiofilm atau mencegah pembentukan plak gigi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com