Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asupan BTS Meal Harus Dikurangi, Ini Alasannya Menurut Ahli UNS

Kompas.com - 11/06/2021, 19:26 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - BTS Meal merupakan menu anyar hasil kolaborasi antara salah satu perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat (AS), yakni McD dengan boyband asal Korea Selatan (Korsel).

Di hari pertama penjualannya, banyak orang rela mengantri berjam-jam untuk membeli BTS Meal. Fenomena ini sampai menjadi viral di media sosial (medsos).

Baca juga: Pengenaan PPN Tambah Beban Berat Sekolah

Akibat animo yang luar biasa, sampai orang yang tidak menyukai K-Pop terbawa penasaran banyak orang, termasuk para kreator konten, ramai-ramai melakukan review dan memborong BTS Meal untuk dijadikan konten.

Seperti yang dilakukan Sisca Kohl yang memborong 40 BTS Meal dan mengunggah videonya di TikTok.

Walau menu anyar ini sangat dinantikan oleh penggemar setia BTS, yakni ARMY.

Namun nyatanya BTS Meal tetaplah junk food yang konsumsinya harus dibatasi dan tidak boleh dimakan secara terus menerus.

Menurut Ahli Gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Banun Ma’rifah Fathsidni, sebaiknya orang-orang membatasi asupannya dan tidak mengonsumsi BTS Meal secara berlebihan.

Sebagai informasi, dalam sepaket BTS Meal terdapat sembilan potong nugget ayam, kentang goreng, minuman bersoda, saus cabai manis, dan saus cajun.

Banun mengatakan, kandungan natrium dan kalori yang tinggi pada BTS Meal yang berisiko meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah yang berakibat pada hipertensi, obesitas, dislipidemia, aterosklerosis, risiko penyakit jantung dan diabetes mellitus.

"Sehingga mungkin sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari satu paket dalam sehari sebagai upaya mencegah kelebihan asupan natrium dan kalori," ucap Banun, melansir laman UNS, Jumat (11/6/2021).

Dia juga menambahkan, kandungan serat yang sedikit dalam BTS Meal menunjukkan risiko asupan gizi yang tidak seimbang.

Baca juga: Raih Gelar Doktor IPB, Ibas: Perlu Infrastruktur dan Teknologi untuk Dukung Pariwisata

Sebaiknya asupan gizi bervariasi dan berpedoman pada prinsip gizi seimbang dengan memperhatikan asupan serat, vitamin, dan mineral lain dari sayur dan buah-buahan.

Selain itu, Banun menyampaikan asupan karbohidrat dari kentang dan tepung juga berisiko meningkatkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes mellitus.

Kentang merupakan salah satu sumber makanan karbohidrat yang masuk kategori indeks glikemik tinggi.

Banun menjelaskan indeks glikemik merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kecepatan makanan diproses menjadi sumber gula dalam tubuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com