KOMPAS.com - Mata uang kripto (cryptocurrency) dinilai menjadi instrumen investasi yang menguntungkan bagi mereka yang mempercayainya.
Ini disebabkan, kripto diyakini mampu melahirkan jutawan bahkan miliuner baru dalam beberapa tahun terakhir. Faktanya, investasi ini penuh dengan risiko dan memiliki ketidakpastian yang tinggi.
Baca juga: 8 SMA Terbaik di Kota Medan Berdasarkan Nilai UTBK 2020
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (Unpad) Dian Masyita, ketidakpastian harga kripto tercipta dari mekanisme permintaan (demand) dan ketersediaan (supply).
Permintaan yang banyak akan membuat harga menjadi meningkat. Sebaliknya, ketika banyak melakukan aksi jual, harga kripto otomatis akan turun dengan cepat.
Karena itu, nilai atau harga dari kripto lebih banyak dipengaruhi faktor ketersediaan dan permintaan.
Kripto jelas tidak memiliki nilai intrinsik atau nilai yang ada di dalam sesuatu yang bisa berdiri sendiri.
"Tidak ada sektor riil atau aset riil yang berputar sebagai underlying bisnisnya. Kalau menganalisis saham, ada analisis fundamentalnya, sedangkan menganalisis cryptocurrency kebanyakan pakai analisis teknis saja," ucap dia melansir laman Unpad, Senin (7/6/2021).
Dia mengaku, fluktuasi tersebut akan memperlihatkan seberapa besar risiko investasi di kripto.
Namun, para pendukung mata uang digital ini tetap yakin bahwa kripto merupakan mata uang masa depan.
Mereka beranggapan bahwa membeli kripto saat harganya rendah akan memberikan keuntungan di masa depan atau pada saat harganya meningkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.