Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen Pendidikan Vokasi: Link and Match Bukan Hanya Sekedar MoU

Kompas.com - 06/06/2021, 15:36 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

5. Sertifikasi kompetensi

6. Pengajar belajar di industri

7. Membuat produk yang dihilirkan ke pasar

8. Komitmen penyerapan tenaga kerja oleh industri

Baca juga: Siswa Wajib Tahu, Seperti Ini Paradigma Pembelajaran Abad 21

Webinar yang diadakan Komunitas Sentra Vidya Utama (Sevima) ini selain menghadirkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto, turut hadir Wakil Ketua Komisi X DPR RI sekaligus Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (FPI-PII) Hetifah.

Vokasi siap majukan industri di masa depan

Hetifah mengungkapkan, di masa depan pasti banyak bermunculan jenis pekerjaan baru. Hingga teknologi yang semakin maju dan berkembang pesat. Adanya perkembangan seperti ini, membutuhkan perhatian dari dunia pendidikan Indonesia.

Inilah tips dari Hetifah agar vokasi dan industri segera 'menikah' dan menyukseskan pembangunan bangsa.

"Apalagi masa yang akan datang diprediksi akan banyak sekali muncul jenis pekerjaan baru. Sehingga, munculnya teknologi yang semakin berkembang pesat akan menjadi PR khusus bagi dunia pendidikan," ujar Hetifah.

Baca juga: Kerja Sama 9 Perguruan Tinggi Seni Indonesia, Ini Deretan Manfaatnya

Menurut Hetifah, adanya link and match pendidikan vokasi dengan dunia industri ini menjadi salah satu kunci berhasil industri masa depan. Dengan pendidikan vokasi ini Indonesia mampu mencetak kesiapan tenaga kerja dan SDM yang unggul di bidang industri.

"Selama ini dosen belum pernah kerja di pabrik, orang pabrik juga tidak pernah mengajar di kampus. Pendidikan Vokasi harusnya jadi kunci untuk menciptakan kesiapan tenaga kerja yang unggul di bidang industri ini. Dengan demikian, teknologi di Indonesia akan lebih maju tanpa harus melakukan impor barang dari luar negeri," pungkas Hetifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com