Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UP: Dana Riset Indonesia Belum Optimal, Beda Jauh dengan Korsel

Kompas.com - 31/05/2021, 12:18 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS - Meski ranking input inovasi berada di urutan ke-91, Indonesia menempati urutan ke-76 untuk keluaran inovasi. Itu menandakan Indonesia ternyata memiliki kinerja yang baik dalam hal keluaran inovasi.

Artinya, optimisme untuk memperkuat budaya riset dan inovasi dinilai masih cukup tinggi. Lalu, apakah yang menjadi tantangan untuk meningkatkan riset dan inovasi di Indonesia?

Dalam diskusi daring tentang Peleburan Kemenristek yang dilaksanakan Senin (24/05/2021), Rektor Universitas Pertamina, Prof. I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja mengungkapkan dana untuk riset yang dialokasikan di Indonesia masih belum optimal.

"Dengan total 270 juta penduduk, Indonesia hanya memiliki 2 miliar dolar AS untuk mendanai kegiatan riset. Bandingkan dengan Malaysia yang jumlah penduduknya 32 juta jiwa, mengalokasikan 9,7 miliar dolar US. Sementara Korea Selatan, dengan total 51 juta jiwa, memiliki total dana 73 miliar dolar US untuk riset," jelas Wirat.

Baca juga: Universitas Pertamina Buka 15 Jenis Beasiswa 2021 bagi Lulusan SMA/SMK

Hal ini diamini Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira. "Dana riset tersebut juga masih menyebar di masing-masing kementerian atau lembaga. Pada akhirnya, dana ini terpakai untuk kegiatan operasional yang bukan merupakan bagian dari penelitian," ungkap Andreas.

Andreas mengatakan, saat ini tengah dikaji strategi APBN 2022 mendatang agar dilakukan sentralisasi untuk dana riset. Harapannya bisa terserap di Kemendikbud-Ristek.

"Dengan adanya peleburan Kementerian Riset dan Teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kita berharap bisa memperkuat riset dan inovasi di Indonesia," ujar Wirat.
Budaya riset dan inovasi, kata dia, juga harus terus didorong, utamanya di perguruan tinggi.

Ia mencontohkan, di Universitas Pertamina para dosen digalakkan untuk mendapat hibah penelitian, baik dari internal maupun eksternal. Para mahasiswa juga didorong untuk mengikuti kompetisi riset di berbagai level, dan diikutsertakan dalam berbagai proyek penelitian gagasan para dosen.

Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Pendaftaran D3, Bebas Biaya Kuliah dan Hidup

Alhasil, di usia yang baru menginjak tahun ke-5, Universitas Pertamina telah menduduki posisi ke-80 sebagai perguruan tinggi dengan produktivitas publikasi riset terbaik di level nasional versi Website Science and Technology Index (Sinta) milik Kemenristek BRIN.

Mahasiswanya juga meraih berbagai penghargaan nasional maupun internasional dalam penelitian.

Bagi siswa siswi SMA yang ingin berkuliah di kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut, saat ini tengah dibuka Seleksi Nilai Rapor dan Ujian Masuk untuk Tahun Akademik 2021/2022.

Universitas Pertamina juga menyiapkan hingga 15 jenis beasiswa yang dibuka setiap semester.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com