KOMPAS.com - Bagi orangtua, membesarkan Anak Disabilitas Pendengaran (ADP) perlu perhatian ekstra. Karena, membesarkan ADP adalah pengalaman yang menantang bagi setiap orang tua. Memiliki ADP bukan aib dan juga bukan akhir segalanya.
Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membantu ADP dapat mandiri dan mencapai potensi maksimal mereka. Tentu orangtua tidak perlu merasa kesulitan membesarkan ADP. Ada banyak tips dan cara bagi orangtua memberikan perhatian kepada anak-anak. Dilansir dari Instagram Kemendikbud Ristek, berikut tips membesarkan ADP:
Melakukan pemeriksaan telinga sejak bayi baru lahir sangat penting untuk mengetahui apakah ada gangguan pendengaran sehingga orang tua bisa mengambil langkah yang tepat.
Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak
Pemeriksaan awal bisa dilaksanakan secara sederhana, dengan memperhatikan reaksi ADP ketika mendengar bunyi di sekitarnya atau bunyi yang kita ciptakan. Misalnya, botol atau gelas dipukul dengan sendok.
Periksakan ADP ke dokter THT untuk dites secara objektif dengan tes audiometer. Bacalah hasil tes tersebut pada audiogram untuk melihat jenis dan tingkat ketulian (ringan, sedang,berat atau sangat berat/total.
Gunakan hasil pengukuran tersebut untuk membelian alat bantu dengar (ABD) konvensional. Termasuk, melakukan terapi wicara. Hal ini dilakukan untuk membantu ADP dengan berbagai kategori dalam meningkatkan kemampuan komunikasi dan penguasaan bahasa. Membutuhkan proses yang tidak instan dan keterlibatan tinggi dari orang tua.
Meskipun bahasa isyarat tidak dianjurkan, kategori ketulian ADP jenis sedang atau berat dapat menggunakan ABD konvensional.
Baca juga: Peserta Disabilitas UTBK Butuh Pendamping? Hubungi Gempita UM
Teknologi dapat membantu ADP untuk mendengar. Pelatihan pendengaran bagi ADP yang menggunakan ABD diberi nama Pengembangan Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (PKPBI). Meliputi 4 tahap, yaitu:
ADP sering tidak dapat belajar mengembangkan bahasa dan berbicara dengan cara alami. Orang tua perlu mengajarkan ADP tata bahasa dan susunan kata dalam kalimat.
Orang tua perlu menyadari bahwa keterampilan memori pendengaran dan bahasa yang komprehensif mungkin tertunda, karena belum memahami nama kata benda atau kata sifat. Penggunaan sarana yang beragam, misalnya membaca, menulis, berbahasa isyarat dan media visual dapat mengembangkan keterampilan bahasa.
Baca juga: Optimalkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus lewat Seni Musik
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.