Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undip Masuk 5 Besar Kampus yang Lulusannya Tercepat Dapat Kerja

Kompas.com - 24/05/2021, 17:57 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Yos Johan Utama berpendapat bahwa mahkota tertinggi dari universitas bukanlah dinilai dari peringkat-peringkat semata, melainkan kecepatan para alumni dalam memperoleh pekerjaan.

Ia mengatakan, Undip termasuk lima besar universitas di Indonesia yang lulusannya paling cepat mendapatkan pekerjaan, yakni kurang dari enam bulan.

Enam kampus di Indonesia yang masuk dalam pemeringkatan QS Graduate Employability Rankings 2020 atau kampus dengan lulusan paling cepat terserap kerja ialah Institut Teknologi Bandung, Binus University, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Indonesia.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa 2022 Lulusan SMA/SMK, Kuliah Gratis dan Uang Saku

"Karena itu para wisudawan perlu berbangga karena lulusan Undip sudah mendapat pekerjaan kurang dari enam bulan setelah lulus," paparnya saat memberikan sambutan pada Hari Kedua Tahap Ketiga Acara Wisuda ke-162 Undip, Kamis (20/5/2021), seperti dilansir dari laman resmi Undip.

Menurutnya, capaian ini didapat Undip karena didukung manajemen terbaik. Sehingga, dari 12 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum atau PTN-BH yang ada di antara 140-an perguruan tinggi negeri, Undip menempati nomor dua terbaik se-Indonesia.

Kebijakan welas asih di tengah pandemi

Selain kecepatan mendapatkan pekerjaan, Prof Yos juga meminta agar para wisudawan bangga karena lulus dari universitas yang terakreditasi A.

"Kalian harus bersyukur telah dididik di kampus yang terakreditasi A. Berbanggalah juga karena Anda lulus dari universitas yang terfavorit se-Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Universitas Pertahanan Buka Pendaftaran D3, Bebas Biaya Kuliah dan Hidup

Lebih lanjut ia mengatakan, seleksi dan kompetisi untuk masuk ke Undip sangat ketat. Sebagai gambaran, untuk Program Studi Kedokteran Gigi dari 1.500- 1.800 yang mendaftar, harus bersaing ketat untuk memperebutkan sembilan kursi.

"Makanya, Anda yang sudah terpilih dalam kampus Undip harus berbangga," ujarnya.

Pakar hukum tata usaha negara ini juga sekilas mengungkap sejarah Kampus Diponegoro yang dimulai dari posisinya sebagai rintisan universitas negeri. Di Indonesia Perguruan Tinggi Negeri memiliki tiga jenjang status, yakni Satuan Kerja (Satker), Badan Layanan Umum (BLU) dan PTN-BH.

PTN berstatus Satker dalam kegiatannya tidak memiliki otonomi sama sekali, sedangkan PTN dengan status BLU diberi otonomi terbatas, sementara PTN BH merupakan penyelenggara pendidikan tinggi yang memiliki otonomi penuh.

"Di Indonesia ada sekitar 140 Perguruan Tinggi Negeri, hanya ada 12 PTN-BH dan Undip nomer dua di antaranya," jelasnya.

Baca juga: Institut Teknologi PLN Buka Jalur Seleksi D3-S1 Gunakan Nilai Rapor

Undip, lanjut dia, keberadaannya juga diakui tidak hanya di tingkat nasional tapi juga secara global. Mengacu pada peringkat Greenmetric, di tataran nasional Undip ada di urutan kedua, sementara di dunia berada di posisi 32 dari 900 perguruan tinggi yang masuk kompetisi UI Greenmetric 2021.

Selain harus lincah, inovatif dan mudah beradaptasi, Prof Yos juga mengimbau alumni Undip harus selalu mendekatkan diri pada Tuhan.

"Sejak adanya Covid-19, seolah-olah tak ada harapan lagi, segala sektor terdampak. Lalu bagaimana menghadapinya, mungkin dampaknya bisa sampai lama, bahkan tujuh tahun. Namun kita berharap segera berakhir. Oleh karenanya, kalian juga harus siap," Prof Yos mengingatkan.

Di tengah pandemi Covid-19, Undip tidak berdiam diri, namun menerapkan kebijakan welas asih, kasih sayang. Sebagai bentuk tanggung jawab untuk mengurangi dampak ekonomi yang akut, Undip menurunkan dan membebaskan uang kuliah mahasiswa.

"Undip selalu terdepan untuk memberi keringanan pembayaran uang kuliah," tukasnya.

Baca juga: Politeknik Pos Indonesia Buka Seleksi D3-D4 Gunakan Nilai Rapor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com