Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konten Viral Telur dalam Telur, Begini Kata Guru Besar IPB

Kompas.com - 21/05/2021, 11:24 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Guru Besar IPB dari Fakultas Peternakan Prof Niken Ulupi mengulas secara ilmiah tentang konten ada telur dalam telur yang belakangan viral di aplikasi Tiktok.

Menurut Niken, telur di dalam telur bisa terjadi. Secara keilmuan, kejadian ini dinamakan double yolk (kuning telur ganda).

Baca juga: Mau Kurus? Ini Diet Sehat Turunkan Berat Badan ala Pakar Unair

"Kejadian ini merupakan ketidaknormalan proses pembentukan sebutir telur karena ada dua ovum (sel telur) yang terovulasi secara bersamaan atau hampir bersamaan," ucap dia, melansir laman IPB, Jumat (21/5/2021).

Dia menjelaskan, secara normal menang hanya ada satu ovum terovulasi. Ovum itu kemudian diproses di dalam saluran reproduksi unggas (oviduct) yang terdiri dari beberapa bagian.

Selanjutnya, kata dia, ovum yang terovulasi ini mendapat tambahan putih telur kental/albumen, memperoleh tambahan cairan garam-garam mineral dan selaput telur, dan tambahan kerabang/cangkang.

"Maka terbentuklah sebutir telur utuh, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh induk unggas," jelas dia.

Dia mengatakan, rangkaian proses pembentukan sebutir telur, dimulai dari ovum diovulasikan sampai terbentuk telur utuh dan dikeluarkan dari tubuh unggas berlangsung dalam waktu 24-25 jam.

Setelah telur dikeluarkan dari tubuh induk, sekitar 15-40 menit terjadi ovulasi ovum berikutnya.

"Yang menyebabkan proses pembentukkan telur tidak normal, sehingga terjadi kasus double yolk adalah faktor genetik dan faktor manajemen, sehingga gerakan peristaltik saluran reproduksinya tidak normal," ucapnya.

Dia mengaku, kasus double yolk ini bermacam-macam, ada kondisi dua ovum terovulasi secara bersamaan.

Ada yang menyebabkan di dalam satu butir telur ditemukan dua kuning telur yang posisinya persis berdempetan.

Baca juga: Jadwal PPDB Jawa Barat 2021, SLB dan SMA/SMK, Simak di Sini

Selain itu, ada dua ovum yang terovulasi pada waktu yang hampir bersamaan.

Kejadian ini bisa ditemukan dalam satu butir telur yang posisi kedua kuning telurnya tidak berdempetan, melainkan sudah ada batas putih telur.

Bisa jadi, lanjut dia, posisi kedua kuning itu selain dibatasi putih telur juga sudah ada batas selaput telur bahkan kerabang telur, meskipun kerabang tersebut belum terlalu tebal dan keras.

Aman dikonsumsi masyarakat

Dia menyebutkan, telur double yolk ini aman dikonsumsi selama dihasilkan oleh induk unggas yang sehat dan disimpan dalam tempat bersih, sehingga meminimalkan telur terpapar mikroba patogen serta dimasak secara matang.

"Semua unggas, ayam misalnya, berpeluang menghasilkan telur double yolk. Frekuensinya yang berbeda, tergantung faktor genetik dan manajemen pemeliharaannya," ucap Dosen dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan ini.

Meskipun aman dikonsumsi, dia menekankan agar kejadian double yolk ini harus diminimalkan, terutama pada unggas pembibit, karena telur tersebut tidak bisa ditetaskan.

Oleh sebab itu, dalam proses penetasan ada seleksi telur tetas, salah satunya adalah seleksi bobot telur (55-65 gram/butir).

Baca juga: ITS Serahkan Ijazah Mahasiswa yang Gugur di KRI Nanggala-402

"Karena pada bobot diatas 65 gram per butir dikhawatirkan telur tersebut double yolk," pungkas dia.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com