Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar UGM: Destinasi Wisata Dibuka Tak Masalah, asalkan...

Kompas.com - 19/05/2021, 10:38 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Lebaran 2021 ini, masyarakat belum bisa mudik. Tentu karena pandemi Covid-19 masih menjadi ancaman masyarakat.

Bahkan muncul varian baru dari Covid-19. Untuk itu, pemerintah masih melarang mudik Lebaran pada tahun 2021 ini.

Kendati demikian, ada beberapa destinasi wisata yang dibuka untuk musim libur Lebaran. Tak heran jika beberapa lokasi wisata ramai dipadati pengunjung.

Baca juga: Protokol Destinasi, Panduan Pemulihan Wisata Indonesia

Beberapa lokasi destinasi wisata favorit terjadi peningkatan jumlah pengunjung sehingga beberapa kepala daerah, seperti di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta, mengambil kebijakan.

Kebijakan itu yakni menutup sementara dalam rangka antisipasi laju lonjakan penyebaran Covid-19 dari kerumunan pengunjung wisata.

Kesehatan perlu didahulukan

Terkait penutupan lokasi wisata tersebut, Kepala Pusat Studi Pariwisata (Puspar) UGM Prof. Janianton Damanik memberikan dukungan.

Menurutnya, kepentingan kesehatan masyarakat perlu didahulukan daripada membuka destinasi wisata. Ini juga untuk mengantisipasi risiko melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia.

"Saya kira penutupan ini bukan sesuatu yang aneh. Jangan dibenturkan penutupan dengan soal ekonomi," ujarnya, seperti dikutip laman UGM, Selasa (18/5/2021).

"Jika kita belum bisa menjamin kesehatan masyarakat maka ini bisa menjadi bumerang. Jika terjadi ledakan Covid-19, tentu tidak mudah diatasi, apalagi ancaman munculnya varian baru. Karena itu, pemerintah harus konsisten untuk menutup," imbuh Janianton.

Adapun upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 ini tidak bisa bergantung dengan pemerintah untuk selalu mengawasi masyarakat agar taat protokol kesehatan (prokes), baik saat bepergian maupun saat berliburan.

Baca juga: Akademisi UGM: Libur Panjang, Pelaku Wisata Harus Edukasikan Ini

Terapkan prokes dengan ketat

Pengunjung wisata, menurutnya, harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Oleh karena itu, pembukaan destinasi wisata harus disertai dengan ketaatan pengunjung dalam menerapkan protokol kesehatan secara benar.

"Kita selalu menunjuk bahwa pemerintah harus bekerja maksimal, tapi jika masyarakat tidak disiplin maka semua itu tidak akan mudah," katanya.

Adapun upaya penanggulangan pandemi sekarang ini menjadi persoalan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Jika masyarakat bisa menerapkan disiplin protokol kesehatan maka pembukaan destinasi wisata tidak akan menjadi masalah.

"Semua harus berbarengan, membuka destinasi juga diikuti protokol kesehatan. Jika sudah jalan maka diikuti juga sanksi bagi mereka yang melanggar," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com