Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tidak Ada Kucing Belang Tiga Jantan, Ini Penjelasan Pakar IPB

Kompas.com - Diperbarui 30/11/2022, 14:35 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyuka kucing pasti bingung. Mengapa, kucing belang tiga hanya bisa ditemukan di kucing betina saja?

Sementara, sulit sekali mencari kucing belang tiga berjenis kelamin jantan. Ada mitos, kucing jantan belang tiga bisa membawa keberuntungan.

Misalnya, di mitos Jawa, kucing kembang telon dipandang memiliki kekuatan mistis yang kuat. Bahkan, di banyak negara ada sebutan khusus bagi kucing belang tiga. Seperti di Perancis dipanggil chatte d'Espagne. Sementara di Jepang disebut mi-ke. Ada kepercayaan, memelihara kucing jantan belang tiga akan membawa keberuntungan finansial.

Baca juga: 5 Ciri Kamu Termasuk Orang Cerdas, Bukan Hanya Dilihat dari IQ

Ternyata, fenomena ini dibedah secara ilmiah pun ada penjelasannya. Guru Besar IPB University sekaligus Geneticist, Pemerhati Pendidikan dan Budaya Prof. Ronny Rachman Noor memiliki penjelasannya.

Ia menjelaskan secara rinci terkait fenomena genetik yang menjadi misteri pada kucing belang tiga atau dalam dunia perkucingan dikenal sebagai kucing Calico.

Kata Prof. Ronny, kucing domestik memiliki jumlah kromosom sebanyak 38 buah. Kromosom ini di setiap sel tubuhnya ada dalam keadaan berpasangan yaitu 19 pasang.

Di antara 19 pasang krosomom yang dimiliki oleh kucing ini, ada 18 pasang yang disebut dengan kromosom autosom (autosomal chromosome) dan sepasang kromosom sex (sex chromosome). Pasangan kromosom ini didapat separuhnya dari pejantan dan separuhnya lagi dari induknya.

Jadi seekor kucing jantan akan memiliki 18 pasang kromosom autosom dan sepasang kromosom sex (X dan Y; bisanya dinotasikan sebagai XY), sedangkan kucing betina memiliki 18 pasang autosom dan sepasang krosomosm sex (X dan X; dinotasikan sebagai XX).

“Warna Calico melibatkan beberapa mekanisme pewarisan sifat yang terletak di kromosom autosom dan kromosom sex. Warna yang paling umum terlibat adalah warna merah dan hitam atau pengganti warna merah dapat saja berupa warna lain yaitu orange, kuning dan cream, sedangkan warna hitam dapat saja berupa warna lain yaitu coklat, tabby dan biru,” ujarnya.

Baca juga: 4 Beasiswa S2-S3 Luar Negeri dengan Uang Saku Rp 300 Juta Per Tahun

Kedua kelompok warna ini dalam ilmu genetika pewarisannya dikenal dengan sex linked co-dominant. Artinya warna merah dan hitam ini adanya di kromosom sex dan pewarisannya tidak saling mendominasi.

Jadi variasi warna kucing jantan hanya ada dua saja yaitu merah (orange, kuning dan cream) dan hitam (coklat, tabby dan biru) saja, karena hanya memiliki satu kromosom sex saja.

Sedangkan kucing betina dapat saja memiliki warna merah (orange, kuning dan cream), warna hitam (coklat, tabby dan biru) dan warna tortoiseshell jika dalam keadaan heterosigot atau susunan gen pada organisme yang memiliki pasangan alel (gen pada lokus) yang berbeda.

Bagaimana dengan kucing belang tiga? Kemunculan warna belang tiga disamping melibatkan cara pewarisan sifat terpaut kelainan (sex linked) juga melibatkan gen yang ada di autosom yang mengontrol kemunculan warna solid dan warna totol-totol putih.

Ada tiga kombinasi pola warna yang dihasilkan oleh gen ini yaitu polos jika gennya ada dalam keadaan homosigot resesif (ss), totol putih terbatas jika ada dalam keadaan heterosigot (Ss) dan totol putih yang intensif jika gennya ada dalam keadaan homosigot dominan (SS).

Warna belang tiga akan muncul jika kombinasi gen yang menghasilkan warna tortoiseshell bersamaan dengan gen yang menyebabkan warna totol putih baik homisigot (SS) maupun heterosigot (Ss).

Baca juga: 10 Jurusan S2 yang Lulusannya Banyak Dicari Tahun 2026

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com