Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi MEA, Indonesia Butuh Banyak Technopreneur

Kompas.com - 14/05/2021, 13:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Kemajuan teknologi kini membuat semua serba canggih. Hanya saja, era globalisasi ini juga memunculkan disrupsi.

Begitu pula dengan pemberlakukan MEA menjadi tantangan tersendiri. Khususnya bagi kalangan mahasiswa.

Untuk menghadapi berbagai tantangan dunia, Resimen Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar Webinar Nasional.

Baca juga: Minuman Rempah Kaya Manfaat Ini Antar Mahasiswa UM Juara Internasional

Adapun temanya "Peran Technopeneur dalam Menghadapi MEA" dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-44 Resimen Mahasiswa Batalyon 904/Kalayudha Unsoed, Minggu 9 Mei 2021.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Kuat Puji Prayitno, S.H., M.Hum., menyambut baik kegiatan ini dan berharap hal ini menjadi salah satu persiapan bagi mahasiswa khususnya anggota Menwa dalam menghadapi tantangan masa depan.

Harus berbasis teknologi

Dalam sambutannya, Komandan Komando Nasional Menwa Indonesia, Ir. H. Ahmad Riza Patria, M.B.A. yang juga Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta mengatakan bahwa technopreneur adalah intrepreneur yang berbasis teknologi dan dapat menghasilkan inovasi.

Technopreneur dilakukan dengan cara yang berbeda dalam menjalankan bisnisnya.

"Seorang technopreneur memiliki potensi pertumbuhan bisnis yang tinggi dan membutuhkan pengetahuan," ujar Ariza Patria seperti dikutip dari laman Unsoed.

"Sehingga terdapat hubungan yang kuat antara pengembangan teknologi, inovasi, dan entrepreneurship," imbuhnya.

Menurutnya, jumlah technopreneur di Indonesia meningkat menjadi 3,1 persen dibanding tahun sebelumnya.

Baca juga: Tips Memulai Bisnis untuk Kalangan Mahasiswa

Untuk terus meningkatkan technopreneurship diperlukan komitmen berbagai pihak baik Perguruan Tinggi, kemitraan dengan industri, dan pemerintah.

Siap hadapi MEA

Dengan adanya webinar ini diharapkan setiap anak muda generasi penerus bangsa mampu dan siap menghadapi MEA dimasa yang akan datang.

Tentu dengan memanfaatkan teknologi sebagai wadah dalam berwirausaha.

Narasumber lain, Dr. Yudha Heryawan A. M.M.A. menyampaikan materi tentang "Melihat Dunia: Tantangan dan Peluang Bisnis Indonesia".

Pakar perdagangan nasional dan bisnis IPB ini mengatakan bahwa bisnis ini, bisa diangkat ke antar negara yaitu dengan melakukan:

1. hubungan bilateral

2. hubungan multilateral

3. megaregen atau humenesian

Baca juga: Calon Mahasiswa, UNY Buka 7 Jalur Seleksi Mandiri

"Atau combination untuk melihat dunia seperti apa dari hubungan tersebut," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com