Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UGM: Konten YouTube Ancam Dunia Televisi

Kompas.com - 03/05/2021, 11:16 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Sampai sekarang televisi (TV) tetap menjadi medium yang paling banyak di akses masyarakat.

Namun, siaran di media televisi, broadcasting, telah memiliki penantang baru.

Baca juga: Lulusan SMA dan SMK, BCA Buka 2 Program Beasiswa Tahun Ajaran 2022

Menurut Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM Budi Irawanto, penantang baru televisi itu dikenal dengan "homecasting".

Sebagaimana namanya, homecasting ini merupakan sebuah program siaran yang dilakukan dari rumah, bukan studio, dan lalu disiarkan atau diunggah ke platform video online, seperti halnya YouTube.

"Youtube ini sangat menarik, karena kalau kita lihat banyak selebritis yang sebelumnya menjadi host di TV, kemudian membuat channel khusus di YouTube. Kemudian mereka melakukan siaran di YouTube," ucap dia melansir laman UGM, Senin (3/5/2021).

Budi menjelaskan, siaran yang dilakukan di YouTube dapat berbentuk live streaming dan bisa ditonton langsung atau berupa rekaman, setelah itu diunggah.

Sebelum hadirnya homecasting, Budi menjelaskan, penantang broadcasting sebetulnya telah ada. Mereka adalah nerocasting atau siaran TV komunitas.

Namun, homecasting disebut sebagai ancaman terbesar siaran televisi sejauh ini.

Baca juga: Nadiem Makarim: 53 Anak Awak KRI-Nanggala-402 Peroleh Beasiswa

Ada beberapa alasan yang diungkapkan Budi. Pertama, homecasting jauh lebih murah.

Budi mengungkapkan, homecasting tidak memerlukan jumlah crew sebanyak siaran di media TV.

Crew yang diperlukan dalam homecasting lebih kurang hanya crew untuk sound, kamera, serta editing video.

"Kalau di studio bahkan banyak, tempat lighting dan lain sebagainya," jelas Budi.

Budi juga mengatakan, jika homecasting dapat dilakukan di mana saja, seperti di kolam, taman atau meja makan para host atau youtuber.

"Guest atau tamu yang diundang pun juga merupakan teman-teman para host itu sendiri," sebut dia.

Kemudian, alasan kedua yang menjadikan homecasting sebagai ancaman besar adalah konten-konten yang disajikan lebih bernilai dekat dengan penonton.

Dia menuturkan jika konten-konten yang disajikan oleh broadcasting sebetulnya juga berorientasi konten yang dekat dengan penonton.

Seperti salah satu program yang diminati di media TV, yakni program reality show.

Baca juga: Guru Besar Unpad: Kesejahteraan dan Upah Buruh Harus Terjamin

"Meski televisi juga masuk ke sana atau siaran yang diminati diunggah ke YouTube, tapi formatnya tetap beda. Formatnya homecasting ini lebih akrab, bisa menyapa followers dan subscribers," pungkas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com