Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2021, 14:41 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan kampus yang mahasiswanya tidak sampai berjumlah seribu, akan di merger (digabung).

Data Kemendikbudristek, dari 3.021 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang tercatat di bawah naungan Kemendikbudristek ada sekitar 1.600 PTS yang memiliki jumlah mahasiswa 500 orang ke bawah.

Lebih rinci, ada 476 PTS yang memiliki mahasiswa kurang dari 100 orang dan 912 PTS dengan mahasiswa 100-500 orang.

Lalu 336 kampus nol mahasiswa. Seluruh PTS dengan mahasiswa 500 orang ke bawah inilah yang akan dilakukan pembinaan.

Baca juga: Daftar 5 Izin Palsu Kampus Swasta yang Dibongkar Kemendikbudristek

"Bagi PTS yang sampai nol mahasiswa, artinya dia hanya punya izin tapi tidak punya mahasiswa. kalau tidak punya mahasiswa bisa enggak meningkatkan kualitas? Pasti tidak bisa," jelas Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Paristiyanti Nurwardhani melalui konferensi pers daring, Kamis (29/4/2021).

Untuk itu, 336 PTS yang mempunyai mahasiswa nol juga akan lebih dilakukan pendekatan oleh Kemendikbudristek. Tujuannya, untuk meningkatkan pelayanan akademik.

"Sebelum yang bersangkutan bisa tingkatkan layanannya, kami akan coba lakukan pendekatan yang bersangkutan belum boleh terima mahasiswa," kata Paris.

Dari ribuan PTS yang ada, baru 19 PTS yang mahasiswanya di atas 20 ribu. Lalu, 9 PTS berikutnya memiliki mahasiswa sebanyak 15-20 ribu. Sedangkan PTS yang memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 10-15 ribu, baru 36 PTS.

"Untuk itu, tahun ini ada 1.600 PTS akan dibina tahun ini dengan program merger PTS. Kami harap PTS yang akan merger akan kami tanggung jawab, dibina. Kalau mau merger, Pak Menteri Nadiem memastikan akan dibiayai Kemendikbudristek seluruh biayanya," jelas Paris.

Ia mengatakan, dari analisa Ditjen Dikti kampus yang tidak memiliki mahasiswa sampai seribu, biasanya kesulitan memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi mahasiswa.

Paris menjelaskan upaya ini dilakukan karena menurut pantauannya pada kebanyakan kasus, kualitas perguruan tinggi swasta bisa dicerminkan dari jumlah mahasiswanya.

Semakin banyak mahasiswa yang dimiliki, maka kualitas PTS itu bisa dipastikan baik. Sementara sebaliknya, jika mahasiswa yang dimiliki sedikit maka kemungkinan besar akreditasi PTS itu masih rendah. 

Bahkan, kampus yang sumber dayanya kurang akan kesulitan memenuhi program-program yang ada di Kampus Merdeka. 

Baca juga: Kemendikbudristek: Kampus Swasta di Banten Palsukan SK Mendikbud

Untuk itu, ia menjelaskan pembinaan dilakukan untuk memastikan kualitas PTS dengan jumlah mahasiswa kecil ini bisa meningkat.

Jika tidak mampu bertahan, Kemendikbudristek akan membiayai proses merger antar PTS. 

"Kami siapkan budget untuk fasilitasi merger mulai dari pertemuan sampai Surat Keputusan (SK) merger, notarisnya pun dibiayai. Nanti kampus tinggal melakukan apply kepada Direktorat Dikti, setelah 2 Mei akan kami siapkan program merger yang akan dibiayai oleh Kemendibudristek," terangnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com