KOMPAS.com - Pakar Oseanografi IPB Agus Saleh Atmadipoera memberikan gambaran kondisi Kapal Selam KRI Nanggala-402 apabila posisinya berada di kedalaman laut.
Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang sejak 21 April 202 di sekitar Laut Bali.
Baca juga: Guru Besar IPB: Tanaman Ini Pelancar ASI Buat Ibu-ibu
Ada 53 awak yang berada di dalam kapal selam tersebut.
Dia mengatakan, apabila kapal selam KRI Nanggala-402 berada di dalam laut dalam keadaan mengambang, maka kemungkinannya bisa terbawa arus.
"Karena ada pola arus berputar di sekitar laut Bali," ujar dia melansir laman IPB, Senin (26/4/2021).
Terkait informasi yang menyebutkan kapal berada di kedalaman 700 meter, dia mengaku bisa saja terjadi kapal meluncur ke dekat dasar laut, karena wilayahnya berupa lerengan.
Apabila kapal berada di dasar laut, maka arus laut relatif lebih tenang.
"Apabila masih mengambang atau floating di 50-300 meter, maka kemungkinan terbawa arus," ucap dia.
Dia mengatakan, saat ini kondisi arus laut di permukaan relatif tenang. Akan tetapi kedalaman di bawah laut sekitar 50-300 meter, arus cukup kuat.
Dengan demikian, meski kapal memiliki bobot yang berat, ada kemungkinan bergeser mengikuti arus, karena ada gaya apung atau buoyancy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.