Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Bumi, SUN Energy Gelar Pelatihan Youth Forum Batur UNESCO Dukung Energi Terbarukan

Kompas.com - 23/04/2021, 13:56 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Menyambut Hari Bumi, 22 April, PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) dengan Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark, melakukan pelatihan bagi 53 pemuda yang tergabung pada komunitas Youth Forum Batur UNESCO Global Geopark.

Pelatihan yang merupakan CSR SUN Energy ini bertujuan memberikan edukasi mengenai peran anak muda dalam pembangunan keberlanjutan, pengenalan energi baru dan terbarukan terutama tenaga surya.

Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan teknis mengenai teknologi BWRO agar memahami cara kerja teknologi reverse osmosis yang menggunakan pemanfaatan tenaga surya.

Upaya ini dilakukan untuk mencetak generasi peduli lingkungan agar bersama-sama menjaga kondisi alam sehingga layak dihuni oleh generasi yang akan datang.

Ni Ketut Rahayu Ningsih, salah satu peserta Youth Forum Batur UNESCO Global Geopark mengungkapkan gerakan ini bisa meningkatkan kesadaran anak muda agar lebih peduli terhadap alam.

"Apalagi dengan goals melestarikan Danau Batur yang notabennya ciri khas Bangli. Melalui pelatihan Youth Forum Batur UNESCO Global Geopark yang digagas SUN Energy, bisa dikatakan saya dan anak-anak muda lainnya juga ikut berpartisipasi untuk Indonesia emas 2045 dan ikut mengkampanyekan save our earth,” ungkap Rahayu.

Baca juga: DQLab UMN-Kominfo Buka Pelatihan Data Science Gratis untuk Umum

Teknologi konservasi BWRO

Dalam kesempatan sama, dilakukan pula peresmian Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), reverse osmosis bertenaga panel surya, yang diharapkan dapat menjadi langkah awal  konservasi lingkungan berkelanjutan.

Pemilihan Danau Batur mengingat destinasi ini merupakan warisan alam dan salah satu reservoir bagi mayoritas masyarakat di pulau Bali.

Sebelumnya, dari hasil pengujian tingkat pencemaran, kualitas air Danau Batur tergolong di bawah mutu air bersih, dan tidak layak untuk dikonsumsi karena ditemukan paparan zat kimia.

Peningkatan laju jumlah penduduk yang seiring dengan tingginya aktivitas penggerak ekonomi seperti pertanian, serta perilaku pembuangan limbah rumah tangga menjadi faktor utama pencemaran dan pendangkalan Danau Batur.

“Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark ingin membuka lembaran era pariwisata baru 2021 dengan menerapkan konservasi energi melalui pemanfaatan tenaga surya yang mampu mengolah air danau menjadi air minum untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Danau Batur," jelas Gede Wiwin Suyasa – Direktur Badan Pengelola Pariwisata Batur UNESCO Global Geopark.

"Kami menjalin kerjasama dengan SUN Energy untuk menyediakan teknologi pengelolaan air Danau Batur, Kami berkewajiban untuk selalu mengedepankan upaya konservasi lingkungan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat sekitar Danau Batur sebagai warisan geologi yang bernilai tinggi.” tambahnya.

Energi terbarukan dan pembangunan berkelanjutan

Dengan teknologi Brackish Water Reverse Osmosis (BWRO), proses penyaringan air danau yang menggunakan pompa membran reverse osmosis ini dapat menyaring ion logam yang terkandung pada air danau.

Teknologi penyaringan air memanfaatkan energi matahari sebagai penggerak pompa dan filter sehingga lebih hemat, efisien, serta ramah lingkungan.

Jika beroperasi selama 4 jam, maka mesin BWRO dapat menghasilkan air bersih sebanyak 1.200 liter air. Penggunaan teknologi ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan kualitas air Danau Batur agar menjadi sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar Danau Batur.

Baca juga: Bank BNI Tawarkan Beasiswa Pelatihan bagi Mahasiswa UGM, Ini Syaratnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com