Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Program Pintar
Praktik baik dan gagasan pendidikan

Kolom berbagi praktik baik dan gagasan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Kolom ini didukung oleh Tanoto Foundation dan dipersembahkan dari dan untuk para penggerak pendidikan, baik guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dosen, dan pemangku kepentingan lain, dalam dunia pendidikan untuk saling menginspirasi.

Jelang PTM Terbatas, Bagaimana Siapkan Pembelajaran Bermakna di Masa Pandemi?

Kompas.com - 21/04/2021, 21:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bila pola pembelajaran seperti ini yang hanya dilakukan, maka bisa dipastikan siswa akan kehilangan minat belajarnya. Mereka tidak mendapat kebermaknaan belajar dengan situasi nyata kehidupannya.

Untuk menyediakan pembelajaran yang bermakna, guru perlu memberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakter keterampilan mata pelajaran yang perlu dilatihkan secara berkelanjutan kepada siswa.

Misalnya, dalam pembelajaran matematika yang berciri melatihkan siswa keterampilan matematika seperti penalaran, pembuktian, representasi, koneksi, komunikasi. Sedangkan proses matematika yaitu penyelidikan, penemuan, dan pemecahan masalah.

Ketika guru mengajar matematika baik dalam PTM atau PJJ, siswa jangan hanya diberikan rumus, tetapi siswa perlu difasilitasi untuk menemukan rumus tersebut.

Baca juga: Survei UI: Kuliah Tatap Muka Juli 2021 Belum Bisa Diterapkan 100 Persen

Setiap mata pelajaran memiliki karakternya sendiri. Guru perlu menyesuaikan metode pembelajaran dengan karakter mata pelajarannya.

Seperti ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan karakter metode ilmiah sehingga siswa dilatih untuk menemukan jawaban dari persoalan dengan metode ilmiah yang mendukung peningkatan keterampilan proses sains siswa.

Metode ilmiah yaitu merumuskan permasalahan/pertanyaan, berhipotesis, bereksperimen, menganalisis hasil eksperimen, dan menyimpulkan.

Contoh lainnya mata pelajaran IPS yang berkarakter mengembangkan keterampilan IPS dan sikap sosial siswa.

Keterampilan IPS yang dimaksud adalah keterampilan berpikir kritis, mengolah informasi, berperan dalam kelompok, dan mampu mengkonstruksi pengetahuan baru. Sikap sosialnya seperti peduli, jujur, santun, dan bertanggungjawab.

Pembelajaran yang mengembangkan karakter mapel tersebut, dapat mengembangkan potensi anak, yaitu rasa ingin tahu dan berimajinasi.

Dimana kedua hal tersebut merupakan dasar bagi kreativitas yang perlu dikembangkan guru dalam menyediakan pembelajaran bermakna bagi siswa di tengah pandemi yang masih terjadi.

Pemerintah sudah mengizinkan sekolah dibuka kembali pada Juli 2021.

Orangtua bisa memilih pembelajaran tatap muka terbatas, pembelajaran jarak jauh, atau kombinasi keduanya yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan anak dalam mengakses pembelajaran.

Kebijakan progresif ini menjadi tantangan dan kesempatan bagi guru untuk bisa memaksimalkan kombinasi pembelajaran tatap muka terbatas yang membiasakan penerapan protokol kesehatan, dan pembelajaran tatap maya yang memanfaatkan teknologi.

Dengan kombinasi kedua pembelajaran yang dikemas secara bermakna, dapat membantu siswa menutup kekurangan pembelajaran di masa pandemi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com