Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Kombinasi PTM Terbatas dan PJJ, Faber Castell Rilis "Paket Belajar Online"

Kompas.com - 21/04/2021, 21:37 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pemerhati pendidikan Saufi Sauniawati menyampaikan, pandemi yang telah berlangsung 1 (satu) tahun membawa banyak perubahan di banyak sisi, termasuk dalam bidang pendidikan di mana pembelajaran harus dilakukan melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Ia menyampaikan, berbeda dengan negara lain, metode PJJ di Indonesia dinilainya tidak maksimal karena Indonesia dipandang belum siap dalam mengaplikasikan model pembelajaran ini. 

Saufi menjelaskan selain sarana, setidaknya ada beberapa kendala lainnya dalam pembelajaran jarak jauh yang selama ini berjalan, yakni adanya pemasalahan sinyal khususnya di daerah perdalaman/perdesaan, lalu kesibukan orang tua serta makin borosnya dalam pembelian kouta/paket internet.

Peranan guru selama ini yang berfungsi sebagai motivator dan bertugas melakukan proses monitoring, serta pendampingan bagi siswa didik kini harus diemban orangtua yang sudah sibuk dalam bekerja.

Hal ini menimbulkan dampak baru, diantara makin rendahnya motivasi anak dalam belajar.

Baca juga: Nur Rizal: Pembelajaran Tatap Muka Jadi Momentum Ubah Paradigma Pendidikan

Jelang PTM terbatas

Saufi juga menambahkan beberapa hal yang perlu di cermati khususnya jelang dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas yang akan dilaksanakan pada Juni mendatang, karena ada banyak hal yang perlu disiapkan oleh orangtua dan anak.

Orangtua mulai mencari aturan terkait dengan pembelajaran tatap muka di lokasi tempat tinggal, mulai mengajarkan protokol lesehatan, dan kembali mendisiplinkan jam tidur dan jam bangun kepada anak.

Menurut Saufi, meski PTM terbatas akan diterapkan, pembelajaran jarak jauh juga akan tetap ada, seperti yang diungkap oleh Mendikbud Madiem Makarim belum lama ini.

Dalam penyesuaian SKB 3 Menteri tersebut, disebutkan mulai Januari 2021 PTM dapat dilaksanakan jika sudah mendapat izin pemda dan telah memenuhi syarat.

Karena PTM belum diaplikasikan 100 persen, maka menurut Saufi, orangtua harus lebih cerdik dalam menyikapi pembelajaran online dimasa mendatang, khususnya terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran.

Terkait hal itu, Christian Herawan, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, melalui rilis resmi (21/4/2021), menyampaikan pihaknya meluncurkan Paket Belajar Online Faber-castell.

Ia menjelaskan, paket belajar ini memang diciptakan berdasarkan hasil survei yang ada di masyakat khususnya terkait proses pembelajaran jarak jauh, di mana gawai sebagai media utama PJJ dinilai kurang optimal dalam mendukung kegiatan pembelajaran.

"Terkadang orangtua harus direpotkan dengan keharusan menyiapkan materi secara print out (dicetak kembali) setelah mendapatkan materi dari pengajar," jelasnya.

"Hal ini tidak kan terjadi kembali jika materi evaluasi maupun pembelajaran tersebut dapat langsung di jawab melalui gawai yang dipakai, tentunya dengan bantuan produk Paket Belajar Online Faber-Castell," tambahnya.

Paket Belajar Online Faber-Castell ini sendiri terdiri atas alat tulis yang lengkap seperti pensil, penghapus dan juga ballpoint yang dibutuhkan saat belajar, serta dilengkapi dengan stylus, tambah Christian.

Stylus yang berada di paket belajar online ini memiliki banyak fungsi dan keunggulan, diantaranya keberadaan stylus sangat dapat membantu saat pertanyaan jawaban yang sifatnya pilihan maupun esai, selain berfungsi untuk menggeser layar dan juga menulis, sehingga sangat cocok untuk segala jenis ujian.

Kelebihan stylus yang ada di paket Belajar Online dibandingkan sejenisnya, karena karet stylus juga bertekstur lembut sehingga tidak akan merusak layar smart phone dan dapat digunakan di semua jenis atau merek smart phone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com