KOMPAS.com - Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Bayu Dwi Apri Nugroho dengan tim Startup RiTx Bertani berhasil menoreh prestasi sebagai pemenang pertama kategori Startup pada Hermes Award tahun 2020 di ajang Hannover Messe Jerman.
Bayu mengatakan, hadirnya RiTx Bertani dilatarbelakangi hasil penelitiannya saat menempuh pendidikan S3.
Berdasarkan data sekunder tahun 1980-2010 menunjukkan adanya penurunan produktivitas sektor pertanian hingga 20 persen.
Hal ini merupakan imbas dari kurangnya akses informasi petani terhadap ketidakpastian iklim dan cuaca.
Baca juga: Yuk Intip Prodi Teknik Lepas Pantai dan Prospek Kerjanya
Bayu menilai, prakiraan yang dilakukan BMKG hanya sampai pada tingkat kabupaten atau kota yang kurang tepat sebagai acuan pertanian mengingat dalam jarak 2 kilometer cuaca yang terjadi dapat berbeda.
“Saat petani ditanya mereka hanya menuturkan bahwa gagal panen yang terjadi dikarenakan salah mongso (musim). Padahal, ketidakpastian iklim dan cuaca dapat dipelajari secara ilmiah. Iklim merupakan siklus dan pergeseran cuaca dapat diprediksi,” terang Bayu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Survei UGM: Mahasiswa Lebih Nyaman Kuliah secara Blended Learning
Bayu mengungkapkan, tujuan utama RiTX Bertani selain membantu meningkatkan produktivitas petani, tapi juga melakukan perubahan perilaku bertani di Indonesia menjadi berbasis data terstruktur.
Startup RiTx Bertani dari PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa memiliki konsep Smart Farming 4.0 dengan menggunakan alat sensor untuk melakukan pengambilan data secara real time pada lahan pertanian dan perkebunan.
Baca juga: Ini 5 Cara Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi Selama Puasa ala Pakar IPB
Data yang didapatkan dari RiTx Bertani ini berupa:
1. Cuaca
2. Suhu
3. Kelembaban
4. Kekuatan angin
5. PH tanah dan kesuburan.
Baca juga: Kliring Penjaminan Efek Indonesia Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan S1
Bayu juga mengembangkan algoritma untuk menerjemahkan data tersebut menjadi informasi yang akurat bagi petani yang dapat diakses melalui aplikasi.