Akan tetapi, semakin lama kognitif anak akan semakin matang dan berkembang pada level tertentu. Anak-anak pun akan mulai menanyakan diksi-diksi yang ada dalam lagu tersebut, seperti kata "cinta" atau "pacar" itu apa.
Jika orangtua tidak dapat menjawab dengan tepat, lalu anak justru bertanya ke teman atau orang lain dan memperoleh informasi yang kurang sesuai, itulah yang mengkhawatirkan
"Anak mendapatkan informasi dan stimulasi yang tidak sesuai dengan usianya. Dampak lanjutannya macam-macam. Saya rasa salah satunya adalah pacaran dini. Jadi perlu bimbingan orangtua," tegas dia.
Berdasarkan tahap perkembangannya, Berliana menuturkan tema percintaan memang masuk ke tahap dewasa awal yakni sekitar usia 19 tahun.
Namun, di usia remaja sudah mulai dapat mendengarkan lagu dengan tema ini.
Sebab, di usia itu sudah mulai mengenal dan memiliki ketertarikan dengan lawan jenis. Dengan catatan, tetap harus ada pemilahan.
Baca juga: PGRI Minta Pemerintah Revisi PP Nomor 57 Tahun 2021
Berliana juga menekankan agar orangtua tidak terkecoh dengan usia penyanyi.
Lagu anak-anak sekarang, lanjut dia, memang yang menyanyikan masih termasuk anak-anak. Namun, tidak jarang kontennya dewasa.
Mendengarkan musik atau lagu tentu juga memiliki beragam manfaat.
Salah satu yang disebut Berliana adalah untuk menstimulasi perkembangan bahasa, selain stimulasi dengan berbicara langsung.
Hal ini tidak terlepas dari stimulasi ketika masa anak-anak awal atau balita yang harus dilakukan secara signifikan melalui lima indra. Salah satunya pendengaran.
Dia menambahkan, ketika balita didengarkan lagu memang tidak akan langsung menyanyi dan mengeluarkan kosakata-kosakata dari lagu itu.
Munculnya ketika usianya sudah agak besar dan sudah mampu mengucapkan dengan jelas.
Baca juga: Mendikbud: Pancasila dan Bahasa Indonesia Tetap Jadi Kurikulum Wajib
"Selain itu, lagu memberi efek tenang untuk anak-anak. Mungkin ada anak yang suka berkegiatan kalau ada lagunya. Itu memberi efek menyenangkan, mereka kemudian menjadi happy. Atau tidur menggunakan lagu klasik," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.