Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponpes Kebon Jambu Al-Islamy, Cetak Ulama yang Memuliakan Perempuan

Kompas.com - 17/04/2021, 16:30 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sudah 14 tahun Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy menjadi pondok yang dipimpin oleh seorang ulama perempuan, Masriyah Amva.

Menggantikan sang suami yang "berpulang" pada 2006, Masriyah membuktikan bahwa perempuan juga bisa menjadi pemimpin dan "mendobrak" budaya patriarki di pesantren yang kebanyakan dipimpin oleh laki-laki.

Perjalanan Masriyah tak bisa dibilang mudah. Saat ia memimpin pondok, banyak orangtua yang memindahkan anaknya ke pesantren lain karena tak mau dipimpin oleh seorang perempuan.

"Setelah suami saya meninggal, saya belum punya kekuatan sosial. Belum dipercaya orang-orang untuk menitipkan anaknya. Saya mencoba memimpin dan mendobrak budaya pesantren yang sangat patriarki pada saat itu, saya mencoba, laki-laki bisa, mengapa saya kok tidak bisa," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Meski begitu, Masriyah membuktikan bahwa Kebon Jambu Al-Islamy mampu berkembang. Ia mampu memimpin pesantren yang mayoritasnya adalah santri laki-laki yang kini berjumlah 1.000 orang, sementara santri perempuan berjumlah 700 orang.

Saat ditanya faktor apa mendorong kesuksesannya, Masriyah bertutur, setelah kepergian sang suami, ia mempercayakan Tuhan sebagai pendampingnya.

"Sosok pendamping saya Tuhan bersama saya, 14 tahun perkembangan luar biasa. Membuktikan bahwa perempuan juga bisa sukses saat sepenuhnya bergantung kepada Tuhan," imbuh dia.

Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-IslamyDok. Kebon Jambu Al-Islamy Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy

Pencetak ulama yang peduli perempuan

Kebon Jambu Al-Islamy didirikan oleh K.H. Muhammad (Alm) dan Masriyah Amva pada tanggal 20 November 1993 di bawah naungan Yayasan Tunas Pertiwi.

Pondok pesantren ini memiliki bidang Pendidikan mencakup SMP, MA, MTAS, Mahad Aly. Memiliki Visi, “Terwujudnya manusia pandai, terampil dan berakhlaqul karimah agar menjadi orang shaleh yang mulia, dan beramal ikhlas.”

Terletak di Ds. Babakan Kec. Ciwaringin Kab. Cirebon, program unggulan Kebon Jambu Al-Islamy tak jauh berbeda dengan pondok pesantren lainnya. Namun, pada jenjang Mahad Aly, pesantren ini mendalami dan peduli tentang isu perempuan.

"Yang akan melahirkan ulama baik ulama perempuan maupun ulama laki-laki yang bisa mengangkat perempuan, yang pemahaman agamanya itu mendukung perempuan," imbuh Masriyah.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Ia berharap, agama akan menjadi semakin indah, menjadi lebih peduli terhadap masalah-masalah perempuan, baik dalam berkeluarga, masalah kekerasan seksual, hingga anggapan bahwa perempuan tidak setara dengan laki-laki.

Dengan begitu, kata dia, para perempuan terdorong untuk memiliki peran yang kuat, menjadi orang yang berguna bagi suami, keluarga, masyarakat.

“Perempuan harus menjadi orang yang mendukung kesuksesan suaminya, menyayangi keluarga, terutama menopang apa yang dibutuhkan suaminya. Perempuan harus meningkatkan kemampuan, menunjukkan perannya di dalam keluarga dan hanya bersandar pada Allah. Dengan begitu, di depan suaminya dia punya kharisma. Perempuan tidak menengadah tangannya, harus mampu memiliki tangan di atas. Karena itu, perempuan jangan bersandar pada suami, atau pada uang, atau makhluk, melainkan hanya bersandar kepada Allah," ujarnya.

Dengan demikian, kata dia, perempuan bisa memiliki peran penting, sehingga perempuan akan semakin dihargai. Kesempatan laki-laki untuk berpoligami pun dinilai Masriyah akan semakin kecil.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com