Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Menguatkan Literasi Kesehatan di Era Pandemi

Kompas.com - 14/04/2021, 11:06 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini perpustakaan mengalami transformasi, tidak hanya sumber ilmu tapi menjadi tempat untuk berbagi ilmu pengetahuan.

Terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, perpustakaan juga mengambil peran dalam penguatan literasi untuk memulihkan kondisi kesehatan masyarakat.

Perpustakaan di instansi kesehatan diminta agar memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dan mengantisipasi ancaman penyakit.

Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI Muhammad Syarif Bando mengatakan, perpustakaan yang ada di lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merupakan perpustakaan khusus yang pengelolaannya untuk bidang kesehatan.

Baca juga: Duta Literasi: Ibu adalah Madrasah Pertama bagi Anak

Bisa dimanfaatkan masyarakat

Sesuai Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perpustakaan khusus menyediakan bahan perpustakaan sesuai dengan kebutuhan pemustaka di lingkungannya.

Syarif menegaskan, perpustakaan khusus harus bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Perpustakaan Kemenkes untuk masyarakat Indonesia, karena saat ini dunia menghadapi ancaman pandemi. Tidak hanya Covid-19, tapi semua ancaman-ancaman penyakit, harus menjadi pengetahuan. Sehingga seluruh masyarakat harus menjadi dokter terbaik bagi dirinya sendiri,” terang Muhammad Syarif Bando seperti dikutip laman Perpusnas, Selasa (13/4/2021).

Hal ini disampaikan dalam acara dalam Pertemuan Nasional Perpustakaan Tahun 2021 bertema 'Penguatan Literasi dalam Pemulihan Kesehatan Masyarakat di Era Pandemi' yang diadakan di di Ruang Auditorium Siwabessy Kementerian Kesehatan, Jakarta.

Baca juga: Kenali 6 Literasi Dasar yang Perlu Dikuasai dan Manfaatnya

Berperan mengedukasi masyarakat

Muhammad Syarif Bando mendukung perpustakaan di lingkungan Kemenkes agar turut berperan dalam mengedukasi masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat dan memilah asupan bernutrisi.

Menurutnya, Indonesia dengan jumlah tanaman herbal terbaik dan terbanyak di dunia, mestinya menjadi raksasa farmasi.

Di sisi lain, Indonesia sebagai daerah tropis dengan segala macam tanaman, mestinya Indonesia tidak boleh ada stunting karena makanan berlimpah.

"Nah ini semua adalah menjadi tugas kita untuk bisa mengajarkan generasi di usia pendidikan dasar agar mereka mengerti berapa kalori dibutuhkan setiap hari, dan sumber-sumber itu semua ada di sekitar kita,” urainya.

Sejauh ini, Perpusnas sudah memberikan bantuan hibah buku untuk perpustakaan rumah sakit dan politeknik kesehatan.

Ke depan, Syarif menginginkan adanya kerja sama pengembangan digital perpustakaan di bidang kesehatan.

Baca juga: Ingin Dapat Tunjangan Kuliah Rp 36 Juta Per Tahun? Simak Syaratnya

Perpustakaan Kemenkes raih akreditasi A

Kepala Perpusnas juga menyerahkan sertifikat akreditasi untuk Perpustakaan Kemenkes yang meraih akreditasi A. Ini menandakan Kemenkes merupakan salah satu kementerian dengan pengelolaan perpustakaan terbaik di Indonesia.

Sekjen Kemenkes Oscar Primadi menambahkan, sertifikat akreditasi perpustakaan Kemenkes merupakan pengakuan dari Perpusnas atas kinerja instansinya.

Dia berusaha memanfaatkan teknologi informasi digital untuk pelayanan perpustakaan. 

Baca juga: Matangkan Kuliah Tatap Muka, Undip Lakukan 3 Cara Ini

Saat ini, Kemenkes telah memiliki katalog induk nasional kesehatan yang dirangkum dalam laman kink.onesearch.id.

"Saya yakin berkat teknologi, berkat jejaring kita bangun ini, tentunya kita mempunyai kekayaan yang tidak kecil. Tinggal mampukah kita, mau tidak kita memanfaatkan itu semua. Kembali lagi ke penguatan literasi amat sangat penting. Artinya dalam rangka kita melihat dan membangun kesehatan masyarakat, apalagi era pandemi saat ini,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com