Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panleukopenia, Pakar IPB: Penyakit pada Kucing yang Mematikan

Kompas.com - 06/04/2021, 06:45 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi pencinta kucing, ada beberapa jenis penyakit yang kerap menyerang hewan peliharaaan kamu. Salah satu yang mematikan adalan penyakit Panleukopenia pada kucing.

Feline panleukopenia adalah virus yang dapat menyerang baik kucing liar maupun kucing peliharaan.

Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, kucing yang menderita Panleukopenia akan memiliki harapan hidup rendah atau bahkan kematian.

Dosen Program Studi Paramedik Veteriner Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) University drh. Henny Endah Anggraeni menerangkan, Panleukopenia bisa menyerang segala umur kucing.

Baca juga: Pakar UGM: Pasien TBC Harus Taat Minum Obat agar Tak Terjadi Hal Ini

Bahaya Panleukopenia pada kucing

Menurut dia, virus ini memang banyak menimbulkan risiko kematian pada kucing berusia di bawah 12 bulan.

Bahkan, virus ini sangat menular dan tingkat kematian pada kucing yang terinfeksi cukup tinggi.

"Jika virus masuk melalui mulut kucing langsung masuk ke sistem pencernaan. Kemudian akan merusak mukosa usus kucing tersebut. Dari situ akan menimbulkan mukus seperti sariawan di usus. Hal ini yang menyebabkan pendarahan di saluran pencernaan," kata drh. Endah seperti dikutip dari kanal Youtube IPB TV, Selasa (5/4/2021).

Kucing yang rentan terkena Panleukopenia

Meski bisa menyerang kucing di segala usia, ada beberapa tipe kucing yang rentan terkena Panleukopenia. Antara lain:

1. Anak kucing.

2. Kucing sakit.

3. Kucing yang tidak divaksin.

Baca juga: Orangtua, Terapkan Proses Belajar Progresif dengan 4 Kegiatan Ini

Selain itu ada beberapa lokasi yang bisa menjadi sarang penyebaran Panleukopenia.

Mulai dari kandang, toko hewan peliharaan, tempat penampungan hewan hingga area tempat berkumpul kucing bisa menjadi sarang virus ini.

Gejala Panleukopenia

Tingkat kesembuhan Panleukopenia tergantung pada gejala yang ditunjukan pada kucing. Jika gejala ringan maka peluang sembuhnya bisa mencapai 60 persen.

Namun jika gejalanya berat peluang sembuhnya hanya 20 persen sampai 30 persen saja.

Menurut Endah, Panleukopenia memiliki beberapa gejala. Gejala ini perlu diamati pemilik kucing agar bisa segera diambil tindakan.

1. Kucing tidak napsu makan

Kucing menjadi tidak napsu makan. Harus diperhatikan jika tidak napsu makan dan disertai demam tinggi hingga 40 derajat celcius. 

Baca juga: Mayora Buka 6 Lowongan Kerja bagi Fresh Graduate

2. Muntah dan diare

Endah mengungkapkan, gejala khas Panleukopenia adalah muntah berkali-kali, lebih dari 5-10 kali. Selain itu juga disertai diare berdarah.

"Harus diwasadai pemilik kucing karena gejala ini akan menimbulkan dehidrasi pada kucing dan menyebabkan kematian. Apalagi jika tidak segera diberikan pertolongan akan berbahaya," imbuh Endah.

Penyebaran virus

Kucing yang terinfeksi virus ini bisa menularkan melalui urine, feces dan cairan hidungnya.

Infeksi terjadi ketika kucing yang rentan bersentuhan dengan sekresi ini. Atau bahkan terkena kutu dari kucing yang terinfeksi.

Kucing yang terinfeksi Panleukopenia menularkan virus yang relatif singkat, 1-2 hari saja.

Selain tempat-tempat berkumpulnya kucing, tangan dan pakaian yang menangani kucing yang terinfeski juga dapat menjadi media penyebaran virus.

"Melalui pemiliknya, saat membersihkan kotoran atau muntahan kucing yang menderita Panleukopenia, jika tidak bersih saat mencuci tangan kemudian memegang kucing yang sehat. Secara tidak langsung, memindahkan virus dari kucing sakit ke kucing sehat," beber Endah.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Hukum di Masyarakat, Dosen UMM Ciptakan Aplikasi Ini

Upaya pencegahan

Salah satu upaya pencegahan Panleukopenia adalah melakukan vaksinasi pada kucing di usia 9 minggu.

Mengingat kucing ini sangat mudah ditularkan. Selain itu juga harus merawat kucing agar bersih dan sehat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com