Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unpad: Vaksinasi Covid-19 Ciptakan Imunitas Komunitas

Kompas.com - 30/03/2021, 18:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program vaksinasi Covid-19 dari pemerintah pusat terus bergulir. Setelah tenaga medis, TNI Polri, tenaga pendidikan, diharapkan seluruh kalangan masyarakat bisa mendapatkan vaksin Covid-19 secara bertahap. 

Pemberian vaksin ini tentu menjadi angin segar bagi pencegahan penularan Covid-19. Proses vaksinasi di seluruh kalangan masyarakat penting dilakukan untuk mencegah meluasnya penyakit Covid-19.

Bahkan semakin banyak masyarakat yang divaksinasi akan semakin baik.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Kusnandi Rusmil, vaksinasi itu penting dan perlu. Apalagi untuk penyakit yang belum dikenali seperti Covid-19.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Vaksinasi ciptakan imunitas komunitas

Prof. Kusnandi menerangkan, vaksin berguna menciptakan imunitas individu untuk mencegah penyakit infeksi tertentu.

"Jika sebagian besar masyarakat divaksinasi, maka kemampuan patogen untuk menyebar sangat terbatas. Vaksinasi juga dapat melindungi kelompok yang tidak diimunisasi," kata Prof. Kusnandi seperti dikutip dari laman unpad.ac.id, Selasa (30/3) .

Jika banyak masyarakat yang telah kebal, lanjut Prof. Kusnadi, diharapkan akan timbul imunitas komunitas. Hal ini akan memutus penularan pada kelompok yang tidak dapat diimunisasi. Misalnya bayi kecil dan penderita imunokompromais

“Sehingga muncul herd immunity, atau indirect atau population immunity. Kekebalan komunitas,” tutur Prof. Kusnandi.

Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Formula Minuman Penurun Gula Darah

Prof. Kusnandi mengungkapkan, pada umumnya vaksinasi penting karena dapat mencegah penyakit berbahaya yang tak jarang menimbulkan kematian atau setidaknya menyebabkan kecacatan. Tujuan akhirnya adalah eradikasi penyakit.

“Apabila kita akan melakukan kekebalan komunitas maka paling tidak kita harus mengimuniasi 70 persen dari jumlah penduduk yang ada. Sehingga yang 30 persen itu akan terlindungi,” terang Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Sinovac ini.

Vaksin harus aman dan efektif

Proses pengembangan dan pengujian suatu vaksin baru sangat rumit dan kompleks. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan vaksin yang aman dan efektif dalam mencegah penyakit.

Namun, vaksin Covid-19 mengalami percepatan dalam proses penelitiannya sesuai dengan imbauan dari WHO.

“Oleh karena situasi pandemi, maka WHO meminta supaya penelitian mengenai vaksin ini dipercepat,” imbuhnya.

Baca juga: Daya Tampung SBMPTN 2021 UPN Veteran Jatim, 2 Prodi Ini Sepi Peminat

Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan, Indonesia saat ini berupaya melakukan optimalisasi imunisasi. Yaitu, dengan melindungi atau menjamin keselamatan penduduk, menjamin sumber produksi, dan meningkatkan kesejahteraan.

Tetap terapkan protokol kesehatan

Selain vaksinasi Covid-19, pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat tetap harus dilakukan. Individu yang sudah divaksin, masih ada kemungkinan terkena penyakit ini. Akan tetapi sifatnya lebih ringan.

Baca juga: Tingkatkan Literasi Hukum di Masyarakat, Dosen UMM Ciptakan Aplikasi Ini

Masyarakat yang telah menerima vaksin, antibodi pada vaksin Sinovac akan terbentuk maksimal 2 minggu setelah suntikan kedua.

“Sehingga kalau kita sudah diimunisasi, tetap jaga 5M, jaga badan kita supaya tetap sehat supaya tidak terpapar,” tutup Prof. Kusnandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com