Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog UGM: Hati-hati Jadi Korban Ghosting Saat Pacaran

Kompas.com - 24/03/2021, 06:33 WIB
Dian Ihsan

Penulis

Kondisi ini biasanya sering disebut dengan malas ribut atau malas membahas. Mereka beranggapan masalah akan terselesaikan sendiri seiring dengan berjalannya waktu.

Kemungkinan lain, mereka juga merasa tidak nyaman menggantungkan permasalahan.

Baca juga: 32 Jurusan UGM Buka Kuota Banyak di SBMPTN 2021

Namun demikian, menurut mereka akan lebih mudah bersikap seperti itu daripada harus menghadapinya saat ini.

"Pemicu ghosting adalah adanya perasaan tidak nyaman dalam relasi atau saat ada ketidakcocokan yang tidak bisa dikomunikasikan secara terbuka," tegas Dosen Fakultas Psikologi UGM.

Idei menyampaikan, jika alasan seseorang melakukan ghosting tidak bisa digeneralisasikan.

Oleh sebab itu, dia menyarankan untuk tidak memberi label pelaku ghosting.

Karena, memang tidak benar-benar mengetahui riwayat kehidupan dan dinamika psikologis pelaku ghosting.

Dia menambahkan, perilaku ghosting menimbulkan berbagai dampak seperti membuat korban merasa bingung, sakit hati, dan paranoid atau menyalahkan diri sendiri.

Dengan begitu membuat perasaan seseorang tidak nyaman secara berkelanjutan.

Pada akhirnya menggangu hidup sehari-hari, malas makan dan beraktivitas, tidak mampu berkonsentrasi, dan penurunan performa kerja.

Baca juga: Pakar UGM: 4 Persiapan Sebelum Vaksinasi Covid-19

"Jika kena korban ghosting, jangan merendahkan diri. Jadi berhentilah untuk mengejar orang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com