Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Sampurna, Guru di Jambi Menebar Dongeng Selama Pandemi

Kompas.com - 21/03/2021, 14:15 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap peringatan Hari Mendongeng Sedunia yang jatuh pada tanggal 20 Maret, selalu ada beragam kegiatan dilakukan oleh guru di seluruh pelosok tanah air. Salah satunya, Sampurna.

Hati Sampurna (41), guru SDN 05/V Kuala Tungkal, Tanjab Barat, Jambi tergugah tatkala Hari Mendongeng pada 2021 masih dalam suasana pandemi Covid-19. Banyak anak-anak yang lebih banyak menghabiskan waktu belajar dari rumah. Aktivitas bermain pun juga terbatas.

Namun, untuk menjaga semangat anak-anak belajar di masa pandemi pun bukanlah perkara mudah bagi para orangtua termasuk guru.

Baca juga: Orangtua, Membacakan Dongeng pada Anak Ada Tipsnya Lho...

Untuk menghindari kebosanan anak-anak di sekitar rumahnya, Sampurna bersama suaminya Syahril (41) mengajak anak-anak mendongeng.

"Tak hanya mengusir kebosanan selama belajar dari rumah, kegiatan ini juga menanamkan kesukaan anak-anak pada mendongeng," ujarnya yang juga fasilitator Tanoto Foundation, Sabtu, (20/3/2020).

Mendapatkan dukungan suami

Sampurna yang berasal dari Kelurahan Sriwijaya Ujung, Kabupaten Tanjab Barat, Provinsi Jambi, menghibur anak-anak dengan mendongeng.

Ia melihat literasi di Indonesia masih kurang didukung dari ketersediaan adanya buku bacaan yang berkualitas bagi anak-anak.

Untungnya, apa yang ia lakukan didukung suami tercintanya. "Suami saya mendukung, dicarikan buku bacaan yang sesuai dengan usia anak-anak," katanya.

Buku-buku yang dibaca anak-anak kebanyakan tidak sesuai dengan usianya, misalnya cara bertanam melon, atau beternak lele.

"Kita banyak temukan seperti itu, makanya saya bersama suami ingin sekali menghadirkan buku berkualitas, terutama yang bisa dibuat mendongeng," tambahnya.

Baca juga: Yuk Mengenal Leonardo da Vinci di Buku Why People? Leonardo da Vinci

Anak-anak antusias ikuti kegiatan

Kegiatan mendongeng dilakukan oleh Sampurna setiap Sabtu pagi. Setiap hari ada 4 sampai 5 anak berkumpul.

Selain kegiatan mendongeng, mereka melakukan kegiatan belajar bersama. "Biasanya setelah mendongeng, baru mereka belajar," katanya.

Setelah belajar dan melakukan aktivitas mendongeng, anak-anak biasanya langsung pulang ke rumah masing-masing. Agar tidak dicari orangtuanya.

Apa yang dilakukan Sampurna ternyata membuat anak-anak semangat dalam menyenangi dunia mendongeng.

Apalagi anaknya yang masih kelas IV juga ikut serta dan bersemangat jika temannya datang. "Anak saya jadi suka akhirnya, semoga bisa menjadi pendongeng andal," harapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com