Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Angka Belajar Tatap Muka di Sekolah Akan Terus Naik

Kompas.com - 18/03/2021, 17:34 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim menyebut baru 15 persen sekolah di Indonesia yang menyelenggarakan belajar tatap muka. Pastinya, dengan menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.

Padahal, kata dia, pemerintah pusat sudah memberikan hak penuh kepada pemerintah daerah (pemda), dinas pendidikan, sekolah, dan orangtua siswa untuk membuka belajar tatap muka di sekolah, jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) mengalami kendala.

Baca juga: Mendikbud: Risiko Siswa Tertular Covid-19 Rendah

"Dari semua sekolah di Indonesia baru 15 persen yang melakukan belajar tatap muka secara terbatas," ujar Nadiem saat Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI yang dipantau secara daring, Kamis (18/3/2021).

Menurut dia, kondisi belajar tatap muka di sekolah yang masih sedikit tidak boleh berlangsung lama. Karena, siswa sudah banyak ketertinggalan pelajaran.

Dengan progam vaksinasi kepada guru, dosen, dan tenaga kependidikan, dia berharap angka pembukaan sekolah akan terus naik dengan cepat.

"Jadi sekolah bisa belajar tatap muka kembali. Makanya vaksinasi Covid-19 jadi satu solusi mendorong percepatan belajar tatap muka," sebut dia.

Dia menjelaskan, pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan siswa banyak menimbulkan berbagai masalah rumah tangga.

Baca juga: Vaksin Guru Selesai, Mendikbud: Belajar Tatap Muka Sekolah Dibuka Juli

Masalahnya itu seperti putus sekolah, kekerasan anak, pekerjaan orangtua terabaikan, hingga pernikahan dini yang dilakukan siswa.

"Jadi PJJ ini bagi kaum perempuan bebannya lebih besar. Bagi mereka yang tadinya miliki pekerjaan di luar, semua terhambat karena harus jaga anak di rumah. Jadi dampaknya sangat nyata," tegas dia.

Target vaksinasi Covid-19 selesai di akhir Juni

Mendikbud telah menargetkan proses vaksin 5 juta guru dan tenaga kependidikan bisa selesai di akhir Juni 2021.

Apabila itu tercapai, kata Nadiem, maka proses belajar tatap muka di sekolah bisa terlaksana di Juli 2021.

Baca juga: Mendikbud: Presiden Minta Semua Guru Dapat Vaksin

"Kami ingin memastikan kalau guru dan tenaga kependidikan sudah selesai vaksinasi di akhir Juni. Sehingga di Juli, Insya Allah sudah melakukan proses belajar tatap muka di sekolah," ungkap Nadiem.

Meski sudah belajar tatap muka, bilang dia, siswa dan guru tetap mematuhi protokol kesehatan di sekolah.

"Kita ini harus bisa melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang baik," jelas dia.

Dia mengaku, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua, karena siswa dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama itu sangat besar," sebut dia.

Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Baca juga: Guru Tak Terdaftar Vaksinasi, Mendikbud: Bawa Surat Pernyataan Kepsek

Mungkin, lanjut dia, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan.

"Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga," jelas Mendikbud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com